src="https://news.google.com/swg/js/v1/swg-basic.js"> Ribuan Pengemudi Ojol Gelar Demo di Depan Kantor Gubernur, Tuntut Kesejahteraan

Ribuan Pengemudi Ojol Gelar Demo di Depan Kantor Gubernur, Tuntut Kesejahteraan

3 minutes reading
Monday, 26 Sep 2022 13:10 199 huldi amal

HEADLINEKALTIM.CO, SAMARINDA – Ribuan pengemudi ojek online (Ojol) menggelar aksi damai bertajuk Driver Ojol Bersatu. Mereka menuntut kesejahteraan di depan Kantor Gubernur Kaltim, Senin 26 September 2022.

Ribuan Ojol  ini sebelumnya berkumpul di halaman GOR Segiri Samarinda sejak pukul 08.00 WITA selanjutnya pukul 09.43 WITA para Ojol dengan mengendarai motor dan mobil bergerak menuju ke depan Kantor Gubernur Kaltim.

Setibanya di depan Kantor Gubernur, aksi mereka mendapat pengamanan dan pengawalan ketat dari pihak kepolisian dan TNI.

Salah satu driver Ojol, Yohanes Brekhman mengatakan, dampak dari kebijakan pemerintah pusat menaikkan harga BBM berimbas pada operasional mereka. Selain itu, pengemudi Ojol juga ditekan dengan banyaknya potongan yang dilakukan oleh penyedia aplikasi.

“Dengan kenaikan BBM ini tarif kami tidak naik, banyak potongan-potongan yang lebih dari potongan 20 persen, akhirnya kami turun aksi ke jalan ke sini bahwa kami memperjuangkan nasib teman-teman driver ojek online, ” ujarnya.

Terkait dengan janji pemerintah yang akan memberikan subsidi BLT atas kenaikan harga BBM, Yohanes mengaku dirinya bersama ribuan Ojol di Samarinda belum menerima informasi pendataan penerima BLT tersebut.

“Belum terdata, sampai sekarang kami belum menerima itu, ” katanya.

Hal senada juga dikatakan oleh driver Ojol lainnya, Irvan Jaya. Dikatakannya subsidi BLT BBM adalah salah satu tuntutan dari aksi demo hari ini.

“Tuntutan kami ke 4, bagaimana agar mendapatkan subsidi BLT. Artinya kita meminta pertanggungjawaban pemerintah yang telah menjanjikan adanya BLT, tapi hingga saat ini kami dari Ojol Kaltim, khususnya Samarinda belum menerima. Artinya proses pendataan kami minta dilakukan transparan dan terbuka supaya rekan-rekan bisa menerima karena kita terkena dampak dari kenaikan BBM, ” ujarnya.

“Kalau Dishub kemarin kami sudah melakukan komunikasi bahwa ada instruksi untuk pendataan. Tapi dari masing-masing aplikator punya cara kerja masing-masing pendataan, ini menjadi masalah kami di lapangan, apakah benar kami didata atau tidak, ” katanya lagi.

Kepala Dinas Perhubungan Kaltim Yudha Pranoto mengatakan, pihaknya akan memanggil kembali 3 aplikator Ojol yang ada di Samarinda guna mencari solusi atas tuntutan ribuan Ojol.

Dishub Kaltim akan memberikan sanksi jika pihak aplikator diketahui sengaja melakukan perbuatan “nakal”, menyalahi aturan yang telah ditetapkan pemerintah.

“Rencana Rabu kita akan panggil 3 operator itu, karena terkait dengan 15 persen tadi dan tanam pohon itu. Itu apa maksudnya? Dan tentunya saya akan laporkan pada pak Gubernur apa yang menjadi tuntutan saudara kita, ” katanya.

“Kita akan cabut kalau dia tidak bisa melakukan penurunan yang 15 persen ini, karena dari Undang-Undang sudah ada. Kalau dia menaikkan harus seiizin kita, tapi ini tidak ada izin. Tentu akan ada teguran dan sebagainya. Kita kasih opsi, apakah masih mau melakukan atau bagaimana? ” tutupnya.

Penulis: Ningsih

Editor: MH Amal

LAINNYA