HEADLINEKALTIM.CO, TANJUNG REDEB – Aksi unjuk rasa menolak Omnibus Law di depan Gedung DPRD Berau yang dilakukan selama tiga hari di tengah Pandemi COVID-19 menjadi perhatian tim satuan tugas (Satgas) pengendalian dan pencegahan COVID-19 Kabupaten Berau, Kaltim.
Kepala Dinas Kesehatan Berau, Iswahyudi mengatakan, dalam aksi demonstrasi yang dilakukan, sulit untuk menerapkan protokol kesehatan, terutama menjaga jarak antarpeserta aksi.
Kondisi itu tentu menimbulkan kekhawatiran terjadi lonjakan drastis kasus penularan COVID-19 di Kabupaten Berau. “Kami jelas khawatir. Tapi, yang paling berkepentingan itu kan masyarakat juga. Kalau banyak yang positif pascakejadian ini, tentu akan sangat merugikan kita semua,” ungkapnya, saat dikonfirmasi, Rabu 14 Oktober 2020.
Menurutnya, pencegahan pandemi COVID-19 merupakan kewajiban semua pihak, termasuk masyarakat. Dia meminta peserta aksi yang mengalami gejala mengarah pada kasus COVID-19 segera melaporkan diri ke pusat kesehatan terdekat.
Kata dia, saat ini, jumlah pasien positif COVID-19 di Berau sudah menurun. Pasien COVID-19 yang dirawat tinggal 22 pasien. Selesai masa isolasi dan dinyatakan sembuh 333 orang.
“Sudah jauh menurun, dan tambahan Alhamdulillah masih terkendali. Semoga saja terus terkendali, dan tidak ada ada lagi kasus baru, apalagi sampai ada klaster unjuk rasa,” tuturnya.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Berau, Thamrin mengatakan, setiap kasus COVID-19 darimanapun riwayatnya, yang menangani adalah pemerintah.
“Jika dari demo itu ada peserta yang terpapar, pasti akan ditangani oleh pemerintah,” jelasnya.
Dia pun meminta tidak ada lagi aksi unjuk rasa yang dilakukan di Kabupaten Berau khususnya di tengah pandemi COVID-19.
“Kalaupun ingin melakukan aksi, cukup perwakilannya saja bertemu dengan pemerintah atau DPRD Berau. Karena kalau tetap melakukan aksi, tentu ditakutkan muncul klaster baru dan penyebarannya tentu akan sangat cepat dan luas,” tuturnya.
Penulis: Sofi
Berita Terkini di Ujung Jari Anda! Ikuti Saluran WhatsApp Headline Kaltim untuk selalu up-to-date dengan berita terbaru dan Temukan berita populer lainnya di Google News Headline Kaltim