24.2 C
Samarinda
Tuesday, December 3, 2024

Pertumbuhan Ekonomi Filipina Melambat: Sy Sibling Masih Mendominasi Daftar Orang Terkaya

HEADLINEKALTIM.CO – Filipina, salah satu negara yang dikenal dengan ekonomi berkembang yang pesat, baru-baru ini mengalami perlambatan pertumbuhan ekonomi yang signifikan. Pada kuartal pertama tahun 2024, ekonomi Filipina hanya tumbuh sebesar 5,7%, menurun dibandingkan dengan pertumbuhan 6,4% pada periode yang sama tahun lalu. Faktor utama yang menyebabkan perlambatan ini adalah inflasi yang tinggi dan biaya pinjaman yang membebani permintaan domestik. Meskipun indeks pasar saham acuan Filipina mencatat kenaikan 2% sejak pengukuran terakhir, nilai peso justru merosot sebesar 6%.

Dalam konteks ini, kekayaan kolektif dari 50 orang terkaya di Filipina hampir tidak mengalami perubahan, yakni hanya sedikit meningkat dari $80,4 miliar menjadi $80,8 miliar. Nama yang mendominasi daftar orang terkaya di Filipina masih dipegang oleh keluarga Sy, yang dikenal dengan sebutan Sy Sibling. Kekayaan mereka tetap mengesankan dengan total mencapai $13 miliar.

Keluarga Sy, yang terdiri dari enam saudara—Teresita, Elizabeth, Henry Jr., Hans, Herbert, dan Harley—memiliki kekayaan gabungan sebesar $13 miliar atau sekitar Rp206 triliun. Kekayaan ini berasal dari kepemilikan saham mereka di SM Investments dan SM Prime, dua perusahaan yang diperdagangkan secara publik dan menjadi bagian integral dari konglomerat SM. Kisah sukses SM dimulai dari tahun 1958 ketika Henry Sy Sr. membuka toko sepatu dengan barang-barang cacat produksi di Manila yang diberi nama Shoemart. Kini, SM berkembang menjadi salah satu konglomerat terbesar di Asia Tenggara, dengan bisnis yang mencakup department store, supermarket, bank, hotel, real estat, dan pertambangan.

Meskipun operasional sehari-hari kini dikelola oleh para profesional luar, keluarga Sy tetap terlibat aktif di dewan direksi dan berperan penting dalam strategi SM. Keberadaan mereka tetap dominan di sektor ekonomi Filipina, berkat manajemen cerdas dan visi jangka panjang mereka.

Enrique Razon Jr. adalah nama besar berikutnya dalam daftar orang terkaya Filipina dengan kekayaan mencapai $11 miliar. Razon adalah pemimpin International Container Terminal Services Inc. (ICTSI), operator pelabuhan terbesar di Filipina berdasarkan pendapatan. ICTSI juga memiliki anak perusahaan di berbagai belahan dunia, termasuk Asia-Pasifik, Eropa Timur, Afrika, dan Amerika. Bisnis pelabuhan yang dimulai oleh kakeknya pada tahun 1916, kini telah berkembang pesat di bawah kepemimpinan Razon.

Selain itu, Razon juga dikenal melalui Bloomberry Resorts, yang mengoperasikan Solaire Resort and Casino. Razon terus memperluas investasinya dengan mengambil alih Manila Water dan membeli Ayala Corp. pada Mei 2024. Keberagaman investasi Razon dalam infrastruktur, energi, dan properti menunjukkan strateginya yang agresif dalam memperluas kekayaannya.

Manuel Villar, pemimpin pengembang properti Vista Land & Lifescapes, memiliki kekayaan sebesar $10,9 miliar. Villar dikenal melalui kepemilikan Golden MV Holdings, pengembang proyek perumahan massal, serta berbagai entitas bisnis lain termasuk operator mal Vistamalls, jaringan supermarket AllDay Marts, dan perusahaan TV free-to-air. Selain itu, Villar juga berencana membangun kasino dan taman hiburan di selatan Metro Manila. Keluarga Villar juga memiliki pengaruh politik yang signifikan, dengan istrinya Cynthia dan putranya Mark menjabat sebagai senator, serta putrinya Camille sebagai anggota kongres.

Ramon Ang, ketua San Miguel Corporation, salah satu konglomerat tertua di Filipina, memiliki kekayaan sebesar $3,8 miliar. San Miguel awalnya dikenal sebagai produsen bir, namun kini telah berkembang menjadi pemimpin di bidang makanan, minuman, dan infrastruktur. Perusahaan ini sedang membangun bandara senilai $15 miliar di Bulacan dan telah memenangkan kontrak senilai $3 miliar untuk memperbaiki bandara internasional Manila. Pada Juni 2024, putra Ramon, John Paul, diangkat menjadi presiden dan chief operating officer San Miguel, menandakan transisi kepemimpinan yang signifikan di perusahaan tersebut.

Isidro Consunji dan saudara-saudaranya, Josefa, Jorge, Luz, Maria Cristina, dan Maria Edwina, mewarisi kekayaan gabungan sebesar $3,4 miliar dari ayah mereka, David Consunji, pendiri DMCI Holdings. DMCI adalah salah satu pengembang properti terbesar di Filipina yang didirikan pada tahun 1954. Isidro saat ini menjabat sebagai ketua dan presiden perusahaan tersebut, dengan fokus pada bidang konstruksi, pertambangan, dan energi. Baru-baru ini, Isidro menandatangani kesepakatan untuk membeli bisnis semen Cemex di Filipina dengan nilai lebih dari $300 juta, memperluas pengaruhnya di sektor industri.

Tayang di entrepreneur.bisnis.com

 

Berita Terkini di Ujung Jari Anda! Ikuti Saluran WhatsApp Headline Kaltim untuk selalu up-to-date dengan berita terbaru dan Temukan berita populer lainnya di Google News Headline Kaltim

- Advertisement -

LIHAT JUGA

TERBARU

POPULER