src="https://news.google.com/swg/js/v1/swg-basic.js"> Peringati Hari Kebebasan Pers Internasional, Jurnalis di Kaltim Berorasi dan Tebar Takjil

Peringati Hari Kebebasan Pers Internasional, Jurnalis di Kaltim Berorasi dan Tebar Takjil

2 minutes reading
Monday, 3 May 2021 21:53 163 huldi amal

HEADLINEKALTIM.CO, SAMARINDA – Memperingati Hari Kebebasan Pers Sedunia yang dirayakan setiap tanggal 3 Mei, para jurnalis dari PWI Kaltim, IJTI Kaltim, AJI Samarinda, SMSI Kaltim dan JMSI Kaltim menggelar aksi solidaritas sekaligus pembagian takjil, di depan Kantor Gubernur Kaltim Jalan Gajah Mada, Samarinda.

Aksi solidaritas Jurnalis ini mengangkat tema “Merdeka untuk Pewarta”.

Peringati Hari Kebebasan Pers Internasional, Jurnalis di Kaltim Berorasi dan Tebar Takjil

Aksi Hari Kebebasan Pers Internasional. (ningsih/headlinekaltim.co)

Orasi sejumlah jurnalis yang menyoroti kebebasan pers dilanjutkan dengan aksi membubuhkan tandatangan sebagai seruan untuk menghormati pers.

Kemudian, para jurnalis membagikan takjil kepada para pengguna jalan yang melintas di depan Kantor Gubernur Kaltim.

Ketua IJTI Kaltim Amir Hamzah mengingatkan soal tantangan bagi jurnalis ke depan yang semakin besar.

“Ke depan, organisasi apapun, jurnalis mempunyai tantangan yang berat. Pertama tantangan terhadap berbagai media mainstream di era digitalisasi,” ujarnya di sela-sela kegiatan aksi solidaritas Jurnalis.

Dia mengatakan, seorang wartawan harus bekerja keras untuk meningkatkan kualitas sehingga informasi berita yang disajikan kepada masyarakat adalah benar-benar informasi yang dapat dipercaya.

“Wartawan harus meningkatkan kualitas, agar kita masih dapat dipercaya publik untuk menyampaikan informasi berita, “pesannya.

Ketua AJI Samarinda Novi mengatakan, tantangan Jurnalis saat ini berada di era disrupsi. Momen Hari Kemerdekaan Pers sedunia ini seharusnya menjadi momen refleksi untuk jurnalis dapat meningkatkan kualitas.

“Perubahan itu nyata dan ada, sebelumnya audio dan audiovisual, sekarang elektronik juga sosial media. Jadi kita sudah puluhan tahun merdeka, tapi kita belum merdeka. Sehingga momen hari kemerdekaan pers sedunia ini jadi momen refleksi, sambil mengingat bahwa kerja-kerja kita ini belum tentu merdeka, ” katanya.

“Kita juga mengingatkan masyarakat bahwa kerja jurnalis yang dilakukan adalah untuk memenuhi hak publik. Ketika kerja jurnalis diganggu, maka hak publik juga diganggu. Jadi kita ingin bersama memerangi kekerasan terhadap jurnalis,” pungkasnya.

Penulis: Ningsih
Editor: MH Amal

LAINNYA