HEADLINEKALTIM.CO, TENGGARONG-Manajemen RSUD AM Parikesit Tenggarong Seberang mencetuskan program inovasi Sistem Pengantaran Obat(Sobat) Parikesit, meraih penghargaan untuk kategori perangkat daerah, pada Pekan Inovasi dan Kreatifitas daerah tahun 2023.
Bahkan Sobat Parikesit, sudah mendapatkan sertifikat hak kekayaan intelektual. Penghargaan diterima langsung oleh Direktur Utama RSUD AM Parikesit, Martina Yulianti yang diserahkan oleh Sekda Sunggono, pada pembukaan pekan inovasi dan kreatifitas tahun 2024.
Program tersebut bertujuan, memberikan kemudahan kepada masyarakat.
Sobat Parikesit dibuat, kata Dirut RSUD AMP, Martina Yulianti, karena jumlah antrian yang menunggu obat di apotik RS lumayan banyak dan membludak, cukup menyulitkan pasien jika harus menunggu waktu yang cukup lama mendapatkan obat.
Program Sobat Parikesit, diajukan pada Pekan Inovasi dan Kreatifitas Kutai Kartanegara tahun 2023, bagian dari program inovasi RS milik Pemkab Kukar tersebut.
Bagi pasien rawan jalan, yang tidak ingin mengantre di apotik untuk menerima obat, bisa memanfaatkan jasa layanan Sobat Parikesit. Program ini sebagai, komitmen layanan maksimal kepada pasien RS terkhusus rawat jalan, sehingga tidak komplain saat mengantre obat.
“Sudah banyak yang memanfaatkan, jasa layanan Sobat Parikesit,” ucap Martina.
Dirinya bercerita, awal dijalankan program ini, hanya dua orang staf farmasi yang terlibat, sekarang sudah tujuh orang yang terlibat aktif, yang menjalankan program ini sangat profesional, karena dari divisi farmasi RSUD.
Sebelum adanya program Sobat, penumpukan pasien yang menunggu di depo obat lumayan banyak, sehari terjadi antrian antara 300-400 pasien.
Salah seorang pasien, yang memanfaatkan jasa layanan sobat Parikesit, Jumiyah mengakui, sangat terbantu dengan adanya program jasa antar obat, dirinya tidak mempersoalkan, jika harus mengeluarkan uang tambahan jasa.
“Saya merasakan manfaatnya, dari layanan Sobat Parikesit. Semoga program ini tetap ada dan berlanjut,” harapnya.
Seorang pelanggan Sobat Parikesit lainnya, Tumiyem juga merasakan kemudahan dari program inovasi tersebut. Dirinya yang mengidap penyakit syaraf sangat terbantu adanya program tersebut.
“Saya ke RSUD cuma kontrol aja, nanti obat pakai jasa antar Sobat Parikesit,” terangnya.(ADV34/Andri)