HEADLINEKALTIM.CO – Pavel Durov, pendiri dan CEO Telegram, baru saja mengalami momen krusial dalam karirnya setelah didakwa oleh jaksa Prancis. Kasus ini bukan hanya menarik perhatian media internasional, tetapi juga menciptakan dampak besar bagi operasional Telegram. Durov kini dibebaskan bersyarat dengan sejumlah ketentuan yang membatasi pergerakannya.
Pada Rabu, 28 Agustus 2024, Durov resmi didakwa atas sejumlah tuduhan serius yang terkait dengan aktivitas ilegal di platform Telegram. Tuduhan yang diajukan meliputi keterlibatan dalam distribusi pornografi anak, obat-obatan terlarang, serta perangkat lunak peretasan.
Selain itu, Durov juga didakwa karena menolak bekerja sama dalam penyelidikan aktivitas ilegal yang diduga terjadi di aplikasi tersebut, seperti yang dilaporkan oleh The Wall Street Journal.
Penangkapan Durov terjadi pada Sabtu malam, 24 Agustus 2024, waktu setempat, di Paris. Setelah ditangkap, ia harus menjalani proses hukum yang memerlukan perhatian mendalam dari berbagai pihak. Durov akhirnya dibebaskan dengan syarat setelah membayar uang jaminan sebesar 5 juta Euro, yang setara dengan sekitar Rp 85,7 miliar.
Berdasarkan laporan dari Engadget pada Kamis, 29 Agustus 2024, Durov diwajibkan untuk tetap berada di Prancis selama masa pengawasan peradilan dan harus melaporkan diri ke kantor polisi dua kali seminggu hingga proses penyelidikan selesai.
Penting untuk dicatat bahwa proses penyelidikan ini bisa berlangsung dalam rentang waktu yang sangat panjang, dari beberapa bulan hingga bertahun-tahun. Hal ini tentunya sangat mengganggu bagi Durov, yang selama ini dikenal sering bepergian ke berbagai lokasi internasional untuk urusan pekerjaan dan bisnisnya. Kini, ia harus berdiam diri di Prancis dengan ketidakpastian waktu yang belum dapat dipastikan.
Menanggapi situasi ini, Telegram mengeluarkan pernyataan resmi yang menyebut penangkapan Durov sebagai tindakan yang ‘absurd’. Dalam pernyataan tersebut, Telegram menyatakan bahwa Durov seharusnya tidak dianggap bertanggung jawab atas tindakan pengguna di platformnya.
Hal ini mencerminkan sikap perusahaan yang menilai tuduhan-tuduhan tersebut sebagai sesuatu yang tidak berdasar dan tidak sesuai dengan tanggung jawab yang diemban oleh Durov sebagai CEO.
Artikel Asli baca di cnbcindonesia.com
Berita Terkini di Ujung Jari Anda! Ikuti Saluran WhatsApp Headline Kaltim untuk selalu up-to-date dengan berita terbaru dan Temukan berita populer lainnya di Google News Headline Kaltim