32.3 C
Samarinda
Friday, September 13, 2024

Kualitas Lada Batuah Digerus Tambang, Buah Naga Lebih Menjanjikan

HEADLINEKALTIM.CO, TENGGARONG– identitas yang melekat pada Desa Batuah Kecamatan Loa Janan, Kutai Kartanegara sebagai lumbung lada di Kukar dan Kaltim bakal tergerus. Ini seiring beralihnya petani setempat dari komoditas tanaman lada ke buah Naga.

“Sudah pada beralih tanam buah naga, karena dianggap lebih menguntungkan dari lada, ” jelas Kades Batuah, Abdul Rasyid, Kamis 18 Maret 2021.

Rasyid membandingkan antara komoditas lada dan naga. Kalau lada, panennya bisa setahun sekali atau dua kali panen. Sedangkan buah naga bisa sebulan sekali. Walau dari segi harga, buah naga lebih murah dari lada, tapi panennya rutin. Ini membuat petani tergiur.

“Lagian tanam lada juga lebih cerewet, penanganannya dan perawatannya harus ekstra,” ucapnya.

Selain itu, beber dia, kualitas rasa lada Batuah sedikit menurun sebagai imbas degradasi lingkungan sekitar. Akibatnya, harga jualnya jadi sangat rendah.

“Bagaimana hasil produksi lada mau bagus, di sekitar ada operasional tambang batu bara. Kan faktor lingkungan sangat berpengaruh terhadap produksi lada, ” ujarnya.

Kepala Dinas Perkebunan Kukar, Muhammad Taufik mengiyakan produksi lada di Batuah semakin merosot disebabkan alih fungsi lahan dari perkebunan ke pertambangan.

Disbun memetakan lahan baru pengembangan budi daya lada di luar Batuah. Lokasi yang tepat sebagai pengembangan lada ada di dua kecamatan.

“Sebulu dan Muara Kaman kita rancang pengembangan areal tanaman lada yang baru, ” ujarnya.

Saat ini, harga lada di pasaran hanya tembus Rp 35 Rrbu perkilonya. jika dihitung produksi lada per hektarenya hanya tembus Rp 10 jutaan.

“Kalau dulu, per hektarenya bisa tembus Rp 42 juta. Mudah-mudahan pengembangan lada di Sebulu-Muara Kaman sukses, ” paparnya.

Penulis: Andri
Editor: MH Amal

- Advertisement -

LIHAT JUGA

- Advertisement -

TERBARU

POPULER