HEADLINEKALTIM.CO, TENGGARONG – Hari ini, usia Kota Tenggarong sudah ke-238 tahun. Tidak ada perayaan yang meriah seperti sebelumnya. Semisal pameran, festival seni budaya dan lomba-lomba.
“HUT Kota Tenggarong tahun ini sangat beda, masih diselimuti kekhawatiran pandemi Covid-19, ” ucap Plt Bupati Kukar, Chairil Anwar, usai menyampaikan pidato di sidang Paripurna Istimewa DPRD Kukar, Senin 28 September 2020.
Mantan Asisten I Pemkab Kukar ini menyebut, inilah perayaan HUT Tenggarong paling sederhana. Tidak ada acara pameran produk, pertunjukan seni, perlombaan olahraga tradisional, yang biasa digelar.
“Mengumpulkan banyak orang yang berpotensi penyebaran Covid-19 kita tiadakan, ini solusi terbaik, memutus mata rantai penyebaran virus corona,”ucapnya.
Pada HUT ke-238, Plt Bupati Kukar mengajak seluruh masyarakat Kukar untuk terus berdoa agar pandemi Covid-19 cepat berlalu. “Mulai sekarang, patuhi protokol kesehatan,” pesan Chairil.
Ketua DPRD Kukar Abdul Rasid mengatakan, di umur yang ke-238 tahun ini, dia berharap Kota Tenggarong semakin maju.
“Mantan Bupati Kukar Syaukani HR punya kesan yang baik, mengembalikan kebudayaan Kesultanan Kutai hingga saat ini,” ucapnya.
Rasid menilai, Kota Tenggarong juga sebagai pusat peradaban Kukar. Perayaan HUT Tenggarong jangan hanya seremonial. Butuh juga upaya masyarakat mempertahankan kebudayaan yang sudah hampir tergerus dengan perkembangan zaman.
“”Demi mengenang kebudayaan Kutai di Tenggarong ada Museum Mulawarman yang dikelola Pemprov Kaltim, namun masyarakat menyayangkan, isinya tidak asli lagi, ada yang dibawa ke Museum Nasional bahkan ada yang dibawa ke luar negeri. Yang penting kita tetap cinta terhadap budaya Kutai, ” pungkasnya.
Penulis: Andri