HEADLINEKALTIM.CO, TENGGARONG –Komisi II DPRD Kukar menggelar Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Distannak Kukar, Selasa (7/9/2021).
RDP dipimpin langsung oleh Ketua Komisi II Hamdan dan dihadiri anggota DPRD lainnya. Sedangkan Distannak dihadiri oleh Sekretaris Distannak Kukar, Syahrani.
Hamdan menjelaskan RDP kali ini untuk evaluasi program yang dilaksanakan Distannak Kukar. Terutama, di lapangan masih saja terjadi, usulan bantuan dari petani, yang tidak dapat terealisasi. Padahal, usulan tersebut sangat dibutuhkan.
Bahkan, ada kelompok tani telah membuat proposal dan masuk dalam sistem elektronik. Namun, terlambat dengan Kebijakan Umum Anggaran (KUA) lebih dulu disahkan.
“Distannak juga harus memperhatikan kebutuhan petani apa, jangan asal bantu tidak sesuai yang dibutuhkan, ” ucap Hamdan, yang berlatar belakang penyuluh pertanian ini.
Diakui Hamdan, para petani ada saja spontanitas mengusulkan bantuan, yang tak sesuai kebutuhan di lapangan. Sehingga perlu kajian dari Distannak Kukar.
Hamdan mencontohkan, bantuan alat produksi pertanian (alsintan) yang rusak dan mangkrak.
“Ada Alsintan yang dibantu, tidak sesuai dengan medan di lapangan, akhirnya cepat rusak. Kalau rusak cari spare partnya susah, sehingga bantuan alsintan mangkrak bertahun-tahun, ini sangat kami sayangkan,” jelasnya.
Hamdan menginginkan bantuan yang diberikan Pemkab Kukar bisa tepat sasaran.
“Bantulah yang betul-betul petani, jangan memberikan bantuan kepada pihak yang jadi petani hanya kondisional saja.
“Tahun ini, dibantu cetak sawah baru oleh pemerintah. Tahun depannya, kerja di perusahaan, akhirnya, cetak sawah baru tidak berproduksi,” tandasnya.
Sekretaris Distannak Kukar, Syahrani memastikan, RDP tersebut, selain evaluasi ada juga sinkronisasi program di tahun 2022, antara Pemkab dan DPRD Kukar.
“Ada usulan masyarakat ke DPRD Kukar, yang harus disinkronkan dengan Distannak,” paparnya.
Penulis: Andri