HEADLINEKALTIM.CO, TENGGARONG – Kepala Museum Brunei Darussalam, Pengiran Hajjah Mahani binti Pengiran Haji Ahmad menghadiri pameran Wastra Borneo, Rabu 2 November 2022 di gedung A Museum Mulawarman Tenggarong.
Wanita berjilbab tersebut menyinggung pentingnya keberadaan wastra sebagai ciri khas Kalimantan.
“Wastra atau kain tenun Kalimantan sudah terkenal sejak lama, bukan hanya tren sekarang, dari abad 15 sudah menjadi ciri khas kerajaan Kalimantan,” sebut Hajjah Mahani.
Ini dibuktikan, sebut dia, saat tamu dari negara Eropa dan saudagar dagang besar datang, Raja dan Kesultanan memberikan oleh-oleh kain tenun yang menjadi ciri khas kewilayahan.
Dulu kain tenun hanya dipakai oleh kerajaan. Sekarang acara kemasyarakatan juga memakai kain tenun.
“Setiap wilayah yang ada di Kalimantan, ciri khas kain tenunnya tidak sama satu dengan yang lainnya,” ungkapnya.
Kabid Kebudayaan Disdikbud Kaltim Yekti Utama menyebut, pameran wastra Borneo tiap tahun berpindah-pindah lokasinya, antara Malaysia, Brunei Darussalam dan Indonesia.
“Dua tahun, kita tidak menggelar pameran, karena pandemi COVID-19,” sebutnya.
Yekti menyebut, sangat penting pengenalan kain tenun khas Kalimantan diperkenalkan ke kalangan pelajar karena siapa lagi yang meneruskan kelangsungan ciri khas kain tenun Kalimantan jika bukan generasi muda.
“Yang terpenting, anak muda Kalimantan paham dan ada rasa memiliki, bahwa kain tenun khas Kalimantan memiliki nilai kebudayaan yang cukup tinggi layak dilestarikan,” paparnya.
Penulis: Andri