src="https://news.google.com/swg/js/v1/swg-basic.js">
HEADLINEKALTIM.CO, BALIKPAPAN – Kelangkaan bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertamax di Balikpapan memicu antrean kendaraan mengular di sejumlah stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU). Situasi ini menjadi perhatian serius Wali Kota Balikpapan, Rahmad Mas’ud, yang meminta Pertamina Patra Niaga segera mempercepat penanganan distribusi untuk mengatasi krisis bahan bakar yang terjadi beberapa hari terakhir.
Dalam pernyataan yang disampaikan Selasa (20/5), Rahmad menekankan pentingnya kesadaran masyarakat dalam menyikapi situasi ini dan menyerukan agar masyarakat tidak melakukan pembelian secara berlebihan atau panic buying.
“Kita minta agar situasi ini disikapi secara bijak. Beli secukupnya, jangan berlebihan, karena Pertamina sudah mengambil langkah-langkah untuk menjamin pasokan kembali stabil,” ujarnya.
Permasalahan distribusi BBM, antrean panjang di SPBU, kelangkaan Pertamax, koordinasi Pemkot Balikpapan dengan Pertamina, serta pengaturan lalu lintas menjadi kata kunci utama dalam krisis ini dan disebutkan sejak paragraf pertama untuk mendukung visibilitas berita di mesin pencari (SEO).
Sejak dua hari terakhir, antrean kendaraan terlihat jelas di beberapa SPBU utama di Kota Minyak. Pemandangan ini tak hanya menambah kepadatan lalu lintas, tetapi juga memicu keresahan di tengah masyarakat. Banyak warga mengeluhkan waktu tunggu yang mencapai lebih dari satu jam.
Pemerintah Kota Balikpapan langsung bereaksi. Dalam waktu cepat, Rahmad Mas’ud menginstruksikan Dinas Perhubungan untuk mengatur ulang arus lalu lintas di sekitar SPBU yang terdampak.
“Saya kira perlu keterlibatan semua pihak untuk mengurai masalah ini, termasuk pengaturan arus kendaraan. Semua harus bekerja sesuai tugas dan fungsi masing-masing,” tegasnya.
Sebagai bentuk respons cepat, Pertamina telah mulai menyalurkan distribusi tambahan dari Terminal BBM Samarinda. Sejauh ini, enam SPBU telah menerima tambahan pasokan, yaitu:
Langkah distribusi tambahan ini dilakukan untuk menstabilkan pasokan dan mengurangi antrean kendaraan yang terus bertambah.
Di sisi lain, Wakil Wali Kota Balikpapan, Bagus Susetyo, menyatakan bahwa pihaknya belum dapat menyampaikan penyebab pasti dari kelangkaan BBM tersebut. Ia mengingatkan bahwa informasi kepada publik harus disampaikan secara hati-hati untuk menghindari kesimpangsiuran.
“Kami tidak ingin berspekulasi atau menyampaikan informasi yang keliru. Kami akan menunggu penjelasan resmi dari pihak Pertamina mengenai kendala distribusi Pertamax di Balikpapan,” kata Bagus.
Pemkot juga telah menginstruksikan Asisten II dan Kabag Ekonomi untuk menelusuri secara langsung penyebab kekosongan Pertamax, sembari terus berkoordinasi dengan Pertamina Patra Niaga.
Area Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Kalimantan, Edi Mangun, menjelaskan bahwa lonjakan konsumsi Pertamax disebabkan oleh meningkatnya permintaan dari masyarakat dalam beberapa hari terakhir. Namun, pihaknya menegaskan bahwa stok BBM tetap aman dan distribusi telah ditingkatkan.
“Pertamina terus berupaya maksimal untuk memastikan distribusi Pertamax berjalan lancar, termasuk dengan melakukan penyesuaian dan penguatan suplai dari terminal BBM terdekat,” jelas Edi.
Ia pun mengimbau masyarakat agar tidak membeli BBM secara berlebihan.
“Kami sangat mengapresiasi loyalitas dan kepercayaan para konsumen setia Pertamax. Kami juga mohon maaf atas ketidaknyamanan ini dan kami terus berupaya meningkatkan pelayanan serta memastikan kebutuhan energi masyarakat dapat terpenuhi dengan baik,” tambahnya.
Artikel Asli baca di antaranews.com
Berita Terkini di Ujung Jari Anda! Ikuti Saluran WhatsApp Headline Kaltim untuk selalu up-to-date dengan berita terbaru dan Temukan berita populer lainnya