HEADLINEKALTIM.CO, SAMARINDA – Ketua DPRD Kaltim Hasanuddin Mas’ud mengatakan, fasilitas, sarana dan prasarana untuk meningkatkan literasi masyarakat di Kaltim masih sangat minim. Bahkan, fasilitas gedung perpustakaan milik provinsi Kaltim sudah tidak lagi layak.
Pun termasuk fasilitas, sarana dan prasarana perpustakaan yang ada di kabupaten/kota hingga pedesaan juga belum memadai.
“Perpustakaan kita kurang, bahkan bangunannya tidak layak,” katanya.
Padahal kata politisi dari partai Golkar ini, alokasi anggaran dari APBD sebesar 20 persen telah diberikan khusus untuk bidang pendidikan. Seharusnya kata dia, dengan alokasi anggaran tersebut bisa berpengaruh pada peningkatan fasilitas, sarana dan prasarana perpustakaan yang ada di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota.
Khususnya, bangunan gedung perpustakaan daerah, Hasanuddin Mas’ud menilai masih kurang layak. Dia juga mendorong perbaikan perpustakaan juga dilakukan di seluruh kabupaten/kota.
“Karena ada 20 persen itu di bidang pendidikan, makanya kita ingin juga dibangun perpustakaan yang layak di setiap kabupaten/kota. Bahkan kalau bisa di kecamatan juga,” ujarnya.
Kepada Pemprov Kaltim, Hasanuddin Mas’ud meminta untuk dapat menstimulan minat baca di Kaltim. Aapalagi, DPRD Kaltim telah mengalokasikan anggaran yang sangat besar bagi dunia pendidikan dan perpustakaan.
“Minat baca memang kurang, bagaimana menstimulasi minat baca ini harus dari pemerintah dan Kepala Dinas Pendidikan. Kalau kami setuju saja, program kita acc saja untuk pendidikan dan kesehatan besar, Rp 420 miliar kita anggarkan. Jadi terserah mereka karena program pendidikan dan kesehatan adalah nomor satu,” pungkasnya. (Adv/Ningsih)