HEADLINEKALTIM.CO, SAMARINDA – Jalan menuju Bandara APT Pranoto yang sering macet, dan ditambah kondisi jalan yang rusak parah menjadi perhatian dari DPRD Samarinda.
Hal ini pun membuat Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda untuk berpikir membangun jalan baru. Bahkan dalam proyeksi tersebut, Desa Pampang direncanakan akan menjadi jalur singgah sekaligus pengembangan destinasi wisata.
Desa Pampang yang juga merupakan kampung adat asli Suku Dayak tersebut sering mengadakan pertunjukan seni Dayak Kenyah. Sehingga Pemkot Samarinda ingin mengembangkan jalur menuju Bandara APT Pranoto, sebabnya kawasan tersebut sangat dekat dengan Desa Pampang, Kecamatan Samarinda Utara.
Wakil Ketua Komisi 3 DPRD Samarinda, Samri Shaputra mengatakan bahwa rencana Pemkot tersebuta adalah langkah yang tepat.
Pasalnya, Samri menilai selama ini jalur ke Bandara APT Pranoto yang melewati Jalan DI Panjaitan sebagai pintu akses pertama keluar masuk Samarinda masih mengalami berbagai kendala.
“Akses ke Bandara APT Pranoto saat ini, menurut saya kurang layak, kalau dibandingkan dengan daerah lain. Biasanya akses ke bandara itu jalannya mulus, tertata dengan indah sehingga membuat kita nyaman. Jalan menuju ke bandara kita ini belum standar. Kalau ada wacana itu (jalan baru) kita setuju saja,” ungkap Samri Shaputra saat dikonfirmasi awak media, Kamis 12 Agustus 2021.
Samri menjelaskan bahwa beroperasinya Bandara APT Pranoto tersebut terbilang masih baru dan akan membutuhkan waktu perencanaan pembangunan, serta anggaran yang perlu dimatangkan. Terlebih, melintasi jalur Desa Pampang sebagai akses singgah, di mana daerah tersebut terkenal dengan kebudayaan asli Dayak sebagai representasi Kalimantan Timur.
“Kalau berpikir secara ekonomi, dibukanya jalur baru melintasi Desa Pampang ya jelas akan menambah wisatawan. Tentu menambah pendapatan asli daerah,” jelasnya.
Kendati demikian, Politisi dari Fraksi PKS tersebut berharap agar Pemkot Samarinda bisa terus melakukan kajian yang komprensif. Sehingga, nantinya jika ada anggaran untuk pembangunan akses tersebut, pengerjaannya tidak asal-asalan.
“Ya intinya, ini rencana tersebut harus dikaji lebih dalam lagi, supaya ketika anggarannya cukup, pengerjaan akses jalan itu bisa berjalan dengan baik,” pungkasnya. (ADV)
Penulis: Riski