HEADLINEKALTIM.CO, TENGGARONG– Jelang perayaan Iduladha 1442 H, Dinas Pertanian dan Peternakan (Distannak) Kukar melakukan pengecekan kesehatan hewan kurban yang dijual oleh beberapa pedagang yang ada di Tenggarong.
Begitu juga terhadap hewan kurban yang diperjualbelikan di luar Kecamatan Tenggarong.
“Kita sudah cek kesehatan sapi di tiga lokasi penjualan, hasilnya sehat dan layak, ” ucap Kasi Kesehatan Hewan Distannak Kukar, Aji Gazali, Kamis 14 Juli 2021.
Tiga lokasi tersebut berada di Jalan Jelawat, Lais dan Pesut. Distanak akan lakukan pengecekan kesehatan hewan siap kurban di 17 kecamatan lainnya, dibantu oleh Pusat Kesehatan Hewan (Puskeswan) se-Kukar.
“Kita punya empat Puskeswan, Samboja, Muara Badak, Kota Bangun dan Tenggarong, ” ujarnya.
Pengecekan kesehatan hewan tidak hanya dari ciri fisik. Pada saat hari penyembelihan, organ dalam hewan kurban juga diperiksa apakah terbebas dari cacing pita atau bibit penyakit yang membahayakan manusia.
“Pasti kita cek juga bagian jeroannya, kita tidak mau lengah, ” sebutnya.
Aji menyarankan, masa pandemi COVID-19 alangkah baiknya panitia kurban memakai jasa Rumah Pemotongan Hewan (RPH) yang ada di Tenggarong. Ini agar tidak terjadi kerumunan saat penyembelihan hewan kurban.
“Kalau penyembelihan dan pemotongan di RPH lebih cepat selesai karena tenaga terampil tersedia, ” jelasnya.
Salah satu dokter hewan, Hermawan menjabarkan, ciri sapi yang sehat dan layak untuk dikurbankan seperti mata sapi bersinar tidak berair, kondisi fisik tidak cacat, serta umur minimal 2 tahun maksimal 4,5 tahun.
“Sapi yang ada di Kukar berasal dari peranakan lokal Kukar dan Sulawesi, ” tegasnya.
Seorang pedagang sapi musiman di Tenggarong, Udin menyebut, tahun lalu dia sukses menjual 75 ekor sapi. Dengan kisaran harga Rp 16-21,5 juta per ekornya.
“Target saya penjualan tahun ini sama dengan tahun lalu, walau perekonomian sedang lesu, ” harapnya.
Penulis: Andri
Editor: MH Amal