HEADLINEKALTIM.CO, TANJUNG REDEB – Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Berau Ilyas Natsir menyampaikan pihaknya telah melakukan berbagai strategi pemasaran untuk mempromosikan destinasi wisata di Bumi Batiwakkal.
“Sebisanya kami lakukan dengan anggaran yang ada,” ungkapnya.
Namun, dirinya tidak menyebutkan total anggaran untuk promosi pariwisata Berau tahun 2024. Disbudpar Berau menargetkan wisatawan yang datang ke Berau meningkat drastis sehingga memberikan dampak yang baik untuk perekonomian di Bumi Batiwakkal.
“Sebanyak-banyaknya informasi pariwisata Berau itu disebarluaskan,” bebernya.
Ilyas menjelaskan, sedikit demi sedikit beberapa pencapaian atau prestasi sudah diperoleh Disbudpar Berau. Seperti Pulau Derawan masuk 50 besar Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2024. Kemudian yang terbaru, Berau mendapatkan Juara 1 Anugerah Bangga Berwisata di Indonesia (ABBWI) 2024.
“Itu bukti sebetulnya. Tapi kami tetap terus menggenjot pemasaran pariwisata. Pemasarannya tidak hanya sekedar orang tahu, tetapi juga memancing wisatawan untuk datang ke Berau,” ucapnya.
Upaya promosi dilakukan melalui event tahunan, pameran, pemasangan baliho yang tersebar di beberapa kabupaten/kota di Kalimantan Timur dan luar Kalimantan Timur.
“Lalu ada videotron kita pasang juga. Kemudian melakukan promosi baik melalui Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis), duta dan putri pariwisata, hingga travel trip wisata,” bebernya.
Hal tersebut berdampak terhadap kunjungan pariwisata yang semakin meningkat. Tahun 2023, wisatawan asing yang datang sekitar 1.666 orang. Sementara, pada tahun 2024 sampai bulan September sekitar 2.186 orang.
“Artinya sudah luar biasa. Diyakini wisatawan domestik meningkat tahun ini. Bahkan, retribusi kita juga meningkat drastis,” tuturnya.
Tahun depan, pihaknya berencana akan mempromosikan pariwisata Berau di kereta api seperti di Surabaya, Jakarta, Yogyakarta dan sebagainya.
Menurutnya, selama ini promosi pariwisata Berau dilakukan ke orang yang sudah pernah ke Kabupaten Berau.
“Yang akan datang kita promosikan ke orang yang belum pernah ke Berau,” tegasnya.
Ilyas menuturkan, proses transisi pemecahan nomenklatur Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) menjadi dua entitas tidak akan menghambat jalannya program pengembangan destinasi pariwisata di Kabupaten Berau yang direncanakan sepanjang tahun 2024.
“Tetapi dengan berpisahnya Kementerian di sana diharapkan akan lebih banyak perhatian untuk Kabupaten Berau dalam mengembangkan pariwisata dan ekonomi kreatif yang ada,” demikian Ilyas. (Riska)
Berita Terkini di Ujung Jari Anda! Ikuti Saluran WhatsApp Headline Kaltim untuk selalu up-to-date dengan berita terbaru dan Temukan berita populer lainnya di Google News Headline Kaltim