HEADLINEKALTIM.CO, TANJUNG REDEB – Menanggapi penambahan 66 kasus terkonfirmasi positif dari klaster SIS BMO, Sekda Kabupaten Berau, M Gazali mengimbau kepada jajarannya agar mengurangi kunjungan kerja atau studi banding keluar daerah.
Menurutnya ada dua hal yang perlu diingat dari mengurangi kunjungan kerja keluar daerah. Pertama, untuk menghindari penularan virus Corona karena perjalanan luar daerah yang sangat rawan tertular virus tersebut baik di bandara maupun di dalam pesawat.
“Karena kita tidak tahu, orang yang duduk dekat kita itu terpapar covid-19 atau tidak, atau jangan-jangan diantara mereka sebelumnya kontak dengan orang yang terkena virus, tetapi tidak terdeteksi,” ungkapnya.
Kemudian, kedua, sambung Gazali, yakni efisiensi anggaran. Mengingat kondisi APBD Berau saat ini jauh berbeda dengan kondisi normal sebelum pandemi Covid-19.
Semua anggaran pemerintah serba terbatas. Sehingga kebutuhan yang sangat prioritas saja bisa dipenuhi. Itu pun dilakukan dengan cara bertahap, tidak dapat direalisasikan sekaligus.
Dikatakannya, masing-masing ASN bisa melakukan studi banding hanya dengan melihat informasi di jagat maya. Apabila kurang jelas, setiap OPD dapat meminta nomor telepon dinas atau kementerian terkait untuk meminta penjelasan.
Kata Gazali, jika semua itu bisa dilakukan dengan jarak jauh, seperti rapat melalui meeting zoom dan sejenisnya, mengapa harus harus keluar daerah.
Hal tersebut lebih efektif, selain meminimalisir penularan Covid-19, efesiensi anggaran, juga hemat waktu dan tenaga.
“Itulah mengapa saya imbau kepada jajaran ASN mengurangi perjalanan keluar daerah, terkecuali yang sifatnya urgent, yang sifatnya harus dihadiri,” ujarnya. (ADV)
Penulis: Sofi
Editor : Amin
Berita Terkini di Ujung Jari Anda! Ikuti Saluran WhatsApp Headline Kaltim untuk selalu up-to-date dengan berita terbaru dan Temukan berita populer lainnya di Google News Headline Kaltim