HEADLINEKALTIM.CO – Bubur Asyura adalah hidangan khas yang populer saat Tahun Baru Islam. Kuliner ini biasanya disajikan bersamaan dengan pelaksanaan puasa sunah di bulan Muharam, bulan pertama dalam kalender Hijriah. Pada hari ke-10 Muharam, yang dikenal sebagai Hari Asyura, umat Islam melaksanakan puasa sunah, dan Bubur Asyura menjadi makanan istimewa untuk berbuka puasa.
Tradisi memasak Bubur Asyura biasanya dilakukan secara bergotong-royong, dan hasilnya kemudian dibagikan ke masjid atau warga sekitar. Bahan-bahan untuk membuat bubur ini dikumpulkan dari kontribusi masing-masing warga, menciptakan rasa kebersamaan dan gotong-royong yang kuat.
Sejarah dan Makna Bubur Asyura
Tradisi memasak Bubur Asyura merupakan bentuk ungkapan rasa syukur atas keselamatan yang diberikan Allah SWT. Menurut sejarah, bubur ini sudah ada sejak zaman Nabi Nuh. Setelah Nabi Nuh dan pengikutnya selamat dari banjir besar dengan menaiki perahu, mereka memulai tradisi memasak makanan dari berbagai jenis biji-bijian yang ada.
Diceritakan bahwa setelah perahu Nabi Nuh berlabuh pada hari Asyura, beliau meminta kaumnya untuk mengumpulkan semua perbekalan yang mereka miliki. Kemudian, Nabi Nuh menginstruksikan mereka untuk memasak biji-bijian seperti kacang fuul, ‘adas, beras, gandum, dan jelai. Beliau berkata, “Masaklah semua itu, dan kalian akan merasa bahagia dan selamat.”
Peristiwa ini menjadi inspirasi bagi umat Muslim untuk memasak biji-bijian setiap Hari Asyura sebagai bentuk syukur dan peringatan akan keselamatan yang diberikan Allah. Setiap bahan yang digunakan dalam pembuatan Bubur Asyura memiliki makna simbolis, misalnya kacang-kacangan melambangkan kesuburan dan keberuntungan, sedangkan rempah-rempah mencerminkan kekayaan rasa dan budaya.
Bahan-bahan Bubur Asyura
Bubur Asyura biasanya dibuat dari berbagai bahan alami yang kaya akan gizi, seperti santan kelapa, pisang, nangka, gula merah, sagu, kacang hijau, labu kuning, dan ubi. Kombinasi bahan-bahan ini menghasilkan cita rasa yang khas dan lezat, serta memiliki makna simbolis tersendiri.
- Kacang hijau: Melambangkan kesuburan dan keberuntungan.
- Labu kuning: Menambah kelezatan dengan rasa manis dan tekstur lembutnya.
- Ubi: Memberikan rasa manis alami dan kaya serat.
- Santan kelapa: Memberikan rasa gurih dan creamy pada bubur.
Cara Membuat Bubur Asyura
Membuat Bubur Asyura cukup sederhana, namun memerlukan waktu dan kesabaran. Berikut adalah resep Bubur Asyura yang bisa Anda coba di rumah:
Bahan-bahan:
- 200 gram kacang hijau
- 200 gram labu kuning, dipotong dadu
- 200 gram ubi, dipotong dadu
- 100 gram sagu
- 200 ml santan kelapa
- 2 buah pisang, dipotong-potong
- 100 gram nangka, dipotong kecil
- 150 gram gula merah, disisir halus
- 1 liter air
- Garam secukupnya
Cara Membuat:
- Rebus kacang hijau hingga empuk.
- Tambahkan labu kuning dan ubi, masak hingga semua bahan empuk.
- Masukkan sagu, aduk rata hingga sagu mengembang dan matang.
- Tambahkan santan kelapa, aduk hingga rata.
- Masukkan pisang dan nangka, aduk kembali.
- Tambahkan gula merah dan garam, aduk hingga gula larut dan bubur mengental.
- Masak dengan api kecil hingga semua bahan matang sempurna.
- Angkat dan sajikan Bubur Asyura hangat sebagai hidangan istimewa untuk berbuka puasa.
Tayang di liputan6.com
Berita Terkini di Ujung Jari Anda! Ikuti Saluran WhatsApp Headline Kaltim untuk selalu up-to-date dengan berita terbaru dan Temukan berita populer lainnya di Google News Headline Kaltim