HEADLINEKALTIM.CO, SAMARINDA – Dengan jumlah penduduk lebih dari 62 ribu jiwa, Kecamatan Palaran, Kota Samarinda menjadi salah satu target Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kaltim dalam hal penerimaan pajak kendaraan bermotor.
Kepala Bapenda Kaltim Ismiati menyebutkan, permintaan warga yang bermukim di Kecamatan Palaran dan wilayah sekitarnya untuk tempat pembayaran khusus kendaraan bermotor cukup tinggi. Ini memacu pihaknya untuk berkoordinasi dan bekerjasama dengan bank pemerintah untuk membuat space gabungan.
“Didukung Bankaltimtara, kami diberi space. Ini sekaligus sebagai upaya mendekatkan pelayanan pada masyarakat Palaran dan sekitarnya. Intinya menghadirkan pemerintah di mana masyarakat butuh,” ucapnya saat ditemui di sela-sela acara Peresmian Samsat Payment Point Bankaltimtara KCP Palaran, Senin 31 Agustus 2020.
Tren penerimaan pajak kendaraan saat ini, lanjut Ismiati, sudah mencapai target murni surplus Rp 70 miliar. Kontraksi tidak terlalu dalam walaupun di masa pandemi. Dari target Rp 1 triliun, saat ini yang sudah diperoleh 850 miliar.
“Kita optimis untuk pajak kendaraan ini walau dimasa pandemi Covid-19. Jadi Rp150 miliar saja yang kita koreksi. Itu masih oke saja. Antuasias masyarakat masih bagus,” katanya.
Ismi mengungkapkan, mulai besok tanggal 1 September hingga akhir tahun 2020 ada relaksasi pajak kendaraan bermotor. Seluruh pajak kendaraan progresif dihapuskan.
Selain itu, juga ada diskon khusus BBN, diskon free progresif tanpa denda. “Mulai besok sampai akhir 2020, tarif progresif kendaraan tidak ada, mulai dari kendaraan 1 sampai kendaraan 4 hanya tarif pajak biasa ditambah diskon-diskon,” katanya lagi.
Terkait dengan reward yang akan diberikan kepada warga yang taat pajak, Pemerintah Provinsi Kaltim telah menyiapkan dana hingga Rp 1,7 triliun.
Nantinya, kata dia, akan dibuat sistem pengumpulan data pembayar pajak. Dari data tersebut, nama pembayar pajak akan diundi.
“Reward-nya Rp 5 juta, jadi banyak masyarakat yang bisa dapat. Sebelumnya Rp 12 juta, tapi sedikit saja masyarakat yang dapat. Nantinya, dari data yang ada di sistem akan kami undi, siapa yang bayar pajak, dia yang dapat,” terangnya.
Disinggung soal masih banyaknya kendaraan pelat nomor kendaraan dari luar Kaltim, Ismiati mengaku sudah melaporkan ke Pemerintah Provinsi Kaltim.
Saat ini, dari data yang masuk, sebanyak 4 ribu kendaraan berpelat non-KT sudah melakukan perubahan TNKB. Uang yang sudah masuk sebesar Rp 11 miliar. Targetnya hingga akhir tahun ini bisa menembus angka sampai 5 ribu lebih kendaraan.
“4 ribu kendaraan dari luar KT sudah ubah menjadi KT. Tidak apa-apa saat ini kami diskon 40 persen tapi next 5 tahun ke depan pajak yang akan dibayarkan masyakarakat full,” pungkasnya.
Penulis : Ningsih
Berita Terkini di Ujung Jari Anda! Ikuti Saluran WhatsApp Headline Kaltim untuk selalu up-to-date dengan berita terbaru dan Temukan berita populer lainnya di Google News Headline Kaltim