src="https://news.google.com/swg/js/v1/swg-basic.js">
HEADLINEKALTIM.CO, TENGGARONG – Produk terasi yang hanya diolah oleh masyarakat Pesisir, sudah menjadi rahasia umum. Namun hal ini tak berlaku di Desa Loa Duri Ulu Kecamatan Loa Janan.
Seorang anak muda bernama Mirnania yang masih berumur 23 tahun, di Desa Loa Duri Ulu, membuat produk terasi murni udang.
“Iya memang terasi udang yang saya buat, memakai udang segar utuh, jadi lebih gurih dan nikmat,” sebut Mirnania, yang akrab disapa Jeje, Rabu 20 Maret 2024.
Jeje membuat produk terasi udang untuk dijual secara umum, sekitar 7 bulan terakhir ini. Sedangkan, keahlian membuat terasi memang sejak lama didapat Jeje ilmunya dari sang ibu. Rumah produksi terasi ada di Gang Mahakam 6.
“Yang ngajarkan bikin terasi, mama saya,” ucapnya.
Inovasi membuat produk terasi, diilhami saat melihat ayahnya yang berprofesi sebagai nelayan tangkap di perairan laut Muara Pantuan Kecamatan Anggana, ketika pulang melaut selama 10 hari, membawa hasil tangkapan udang yang lumayan banyak, terkadang udang dengan ukuran size kecil tidak laku terjual.
“Kadang pembeli, nggak mau beli udang ukuran kecil, kalau udang ukuran besar tersedia,” sebutnya.
Dari pada terbuang, alangkah baiknya dibuatkan sebuah produk, akhirnya menetapkan pilihan membuat terasi. Komposisi terasi buatan Jeje masih murni udang, garam dan air. Kalau buatan orang lain, bahan bakunya dari kepala udang saja, kadang dicampur dengan ikan.
Produk terasi yang dibuat ada dua produk, terasi batangan dan bubuk. Untuk yang bubuk merupakan produk inovasi baru. Dengan keterbatasan tenaga, Jeje memproduksi terasi tidak dalam jumlah yang banyak.
“Paling banyak mau tembus 10 kilogram dalam satu bulan,” ujarnya.
Karena produksi dalam jumlah terbatas, dalam memasarkan produk, jeje tidak berani berjualan secara online seperti di Medsos atau aplikasi lain. Penawaran produk hanya melalui mulut ke mulut.
“Kalau ada pameran skala desa atau kecamatan, kami juga promosikan produk kami,” terangnya.
Terasi udang buatan Jeje diakui akan diproduksi secara massal, karena didukung berbagai perizinan usaha sudah terbit.
“Hari ini, Sertifikat halal produk juga sudah terbit dari Badan Pelayanan Jaminan Produk Halal (BPJPH), sehingga percaya diri, untuk dilakukan produksi besar-besaran,” ucapnya.(Andri)