HEADLINEKALTIM.CO, SAMARINDA – Kepala Bank Indonesia (BI) Perwakilan Kalimantan Timur (Kaltim) Budi Widihartanto mengatakan, selama empat tahun terakhir inflasi Kaltim masih cukup bagus, di bawah 4 persen.
“Dalam waktu empat tahun lebih ini Kaltim selalu rendah. Memang ini ada kenaikan permintaan. Tapi kita bersyukur banyak proyek di sini, apalagi dengan adanya IKN sehingga berimbas pada permintaan tinggi yang biasanya diikuti inflasi, ” ujarnya saat menggelar acara silaturahmi bersama awak media, tadi malam.
Dikatakannya, berbagai upaya sudah dilakukan oleh TPID Provinsi Kaltim dan kabupaten/kota bersama dengan Bank Indonesia untuk mengendalikan inflasi melalui empat strategi. Yaitu, keterjangkauan harga, melaksanakan gerakan pangan murah, bekerjasama dengan daerah lain untuk pasokan dan pemantauan ketersediaan stok.
“Pemerintah sendiri melakukan strategi bagaimana masyarakat bisa memperoleh barang dengan harga terjangkau. Untuk itu kita laksanakan pasar tani dan bazar murah di bulan Agustus ini, ” terangnya.
Menurut dia, dalam lima bulan ke depan inflasi Kaltim akan bisa tercapai sesuai target, jika mampu melakukan deflasi satu atau dua bulan ini.
“Kalau kita bisa melakukan deflasi di satu bulan saja, maka lima bulan nanti pasti akan tercapai. Nah apalagi jika kita bisa deflasi dua bulan. Saya yakin inflasi kita bisa jauh di bawah 4 persen, malah bisa 3 persen, ” katanya.
Budi Widihartanto menyebut juga penting dilakukan untuk menjaga inflasi adalah melakukan mitigasi secara struktural, khususnya untuk komoditi kebutuhan pokok, seperti daging ayam, daging sapi, bawang, cabai dan lainnya.
“Ini penting ya, karena seperti kebutuhan daging, ini juga akan meningkat seiring dengan tingginya permintaan masyarakat, apalagi dengan adanya IKN. Harus ada peternakan sendiri untuk meningkatkan kecukupan kebutuhan agar tidak ketergantungan pada daerah daerah lain, ” ujarnya.
Kata dia, jika dilihat rata-rata inflasi bulanan, pada Agustus, September, Oktober, November masih tetap bagus.
“Harapan kita di bulan depan, meskipun ada permintaan yang relatif tinggi karena ada IKN dan banyak proyek, inflasi masih terjaga, ” tutupnya. (Ningsih)