HEADLINEKALTIM.CO, PENAJAM – Pada tahun ajaran baru mendatang, siswa baru di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) tidak lagi mendapatkan seragam gratis dari pemerintah setempat.
Ini merupakan hasil evaluasi yang dilakukan Pemkab PPU. Diputuskan, program pemberian seragam pada tahun-tahun sebelumnya yang diperuntukkan untuk seluruh siswa baru tanpa memandang latar belakang, kini hanya untuk mereka yang kurang mampu.
“Sesuai dengan Permendikbud Nomor 32 Tahun 2018 bahwa pemberian bantuan kepada peserta didik sasarannya adalah kurang mampu, jadi program seragam gratis tahun ini hanya untuk siswa dari keluarga kurang mampu,” terang Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) PPU Alimuddin, Selasa 26 April 2022.
Pada APBD 2022, anggaran pengadaan seragam gratis untuk PAUD, SD, SMP dan SMA baik negeri maupun swasta dianggarkan sebesar Rp14 miliar. Namun, karena tahun 2021 Pemkab PPU mengalami defisit hingga ratusan miliar rupiah dan beban utang kepada pihak ketiga harus dibayarkan tahun ini, maka anggaran tersebut dievaluasi. Sebagian anggarannya dialihkan pemerintah daerah untuk pembayaran utang.
“Hampir Rp10 miliar dipangkas jadi sekarang anggarannya kurang lebih Rp4 miliar,” ungkapnya.
Terkait bagaimana sistem menentukan siswa yang akan mendapatkan bagian dari siswa kurang mampu, Alimuddin menambahkan, data Penerima Peserta Didik Baru (PPBD) akan dipadukan dengan data Dinas Sosial.
“Bagaimana mendeteksi siswa itu masuk kategori tidak mampu? Nanti di PPDB (Penerimaan Peserta Didik Baru) akan terlihat mana yang kategori warga miskin. Kemudian data itu juga akan dipadukan dengan data keluarga kurang mampu milik Dinas Sosial,” terangnya.
Adapun mekanisme untuk pengadaan seragam gratis bagi siswa baru tersebut tidak melalui proses lelang. Anggaran seragam tersebut akan diserahkan langsung ke masing-masing sekolah yang dimasukkan dalam anggaran Biaya Operasional Sekolah Daerah (Bosda).
“Polanya dana itu akan dimasukkan di Bosda. Kemudian dibelanjakan sendiri oleh sekolah dan dibagikan langsung ke siswa yang berhak. Masing-masing siswa penerima bantuan hanya mendapatkan satu jenis seragam, yakni seragam nasional. Jadi, tidak ada lagi sepatu, tas dan lainnya seperti tahun lalu,” pungkasnya.
Penulis: Teguh
Editor: MH Amal
Berita Terkini di Ujung Jari Anda! Ikuti Saluran WhatsApp Headline Kaltim untuk selalu up-to-date dengan berita terbaru dan Temukan berita populer lainnya di Google News Headline Kaltim