HEADLINEKALTIM.CO, SAMARINDA – Dunia perparkiran di Kota Samarinda tengah diguncang dugaan praktik korupsi yang melibatkan oknum pegawai Dinas Perhubungan (Dishub) dan juru parkir (jukir). Audit Inspektorat Wilayah Samarinda mengungkap indikasi penyimpangan dana parkir dengan potensi kerugian Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang ditaksir mencapai Rp100 juta.
Temuan ini menjadi sorotan setelah Kepala Dishub Kota Samarinda, Hotmarulitua Manalu, buka suara terkait kecurigaan terhadap pegawai internalnya yang diduga terlibat dalam manipulasi pendapatan parkir.
“Kami sempat mencurigai salah satu oknum pegawai kami yang dinilai tidak patuh terhadap pengelolaan dana parkir,” ujarnya kepada media di Samarinda, Senin (14/4).
Dugaan korupsi ini bukan hanya sebatas kelalaian administratif. Dalam audit yang mencakup periode Januari hingga Agustus 2024, ditemukan fakta mencengangkan: ada oknum jukir dan pegawai Dishub yang membuka rekening pribadi untuk menampung uang parkir, yang seharusnya disetorkan ke kas daerah.
Langkah ini jelas melanggar aturan dan membahayakan integritas sistem perparkiran yang semestinya menjadi salah satu sumber PAD Kota Samarinda. Meskipun nama-nama pelaku belum diungkap secara resmi, Dishub menyatakan telah menerima rekomendasi tegas dari Inspektorat untuk menindaklanjuti kasus ini.
“Untuk inisialnya, saya belum bisa sebutkan. Biar itu ranah inspektorat,” ucap Hotmarulitua.
Berdasarkan hasil audit tersebut, Dishub Samarinda tak tinggal diam. Pihaknya telah menyiapkan sanksi tegas, mulai dari penurunan jabatan, pemindahan unit kerja, hingga pemecatan langsung bagi yang terbukti bersalah. Tak hanya itu, pelaku juga diwajibkan mengembalikan seluruh dana yang diselewengkan.
“Sanksinya rekomendasi dari inspektorat, bisa berupa penurunan jabatan, bahkan yang paling berat bisa pemecatan,” tegasnya lagi.
Dalam upaya pemulihan, Dishub menyatakan bahwa pengembalian dana dilakukan secara bertahap kepada Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda, sebagai bagian dari pemulihan keuangan daerah.
“Bertahap itu dikembalikan ke pemerintah kota,” tambahnya.
Kasus ini membuka mata publik tentang lemahnya sistem pengawasan pengelolaan parkir yang ada selama ini. Menyikapi hal ini, Hotmarulitua Manalu menyatakan bahwa Dishub akan melakukan evaluasi menyeluruh terhadap sistem pengelolaan parkir. Fokusnya adalah menuju sistem yang lebih akuntabel, transparan, dan tidak mudah disalahgunakan.
“Ini menjadi pelajaran untuk kami. Ke depannya Dishub berupaya untuk mengelola sistem parkir lebih baik lagi,” katanya.
Langkah perbaikan ini mencakup perbaikan prosedur pelaporan, digitalisasi transaksi parkir, hingga kemungkinan penataan ulang kerja sama dengan pihak ketiga, terutama juru parkir lapangan.
Sebelum Lebaran Maret 2025 lalu, laporan resmi audit dari Inspektorat Wilayah Samarinda telah disampaikan kepada Wali Kota Samarinda, Andi Harun. Laporan itu merupakan tindak lanjut dari inspeksi mendadak (sidak) yang dilakukannya pada awal tahun, usai muncul kecurigaan kebocoran PAD dari sektor parkir.
Dalam laporan tersebut, ditemukan berbagai bentuk pelanggaran, mulai dari penyalahgunaan kewenangan, hingga rekayasa laporan pendapatan parkir. Bahkan, ditemukan beberapa jukir liar yang tidak tercatat secara resmi, namun tetap memungut retribusi parkir.
“Kita tidak ingin menjatuhkan sanksi hanya karena asumsi. Setiap tindakan harus diuji berdasarkan data dan bukti kuat yang sudah dikumpulkan Inspektorat,” kata Wali Kota Andi Harun.
Tak hanya menyasar internal Dishub, sejumlah juru parkir yang terbukti melakukan pelanggaran juga langsung diputus kerja samanya. Pemkot Samarinda menekankan pentingnya menjaga kepercayaan publik terhadap sistem pelayanan pemerintah.
Pemkot juga akan memperkuat kerja sama dengan masyarakat untuk melakukan pengawasan sosial. Masyarakat diimbau agar melaporkan jika menemukan jukir liar atau pungutan liar di lapangan. Hal ini penting agar setiap rupiah dari sektor parkir bisa benar-benar masuk sebagai kontribusi PAD.
Artikel Asli baca di antaranews.com
Berita Terkini di Ujung Jari Anda! Ikuti Saluran WhatsApp Headline Kaltim untuk selalu up-to-date dengan berita terbaru dan Temukan berita populer lainnya di Google News Headline Kaltim