24.7 C
Samarinda
Wednesday, November 13, 2024

Si Penyu Makan B2SA, Proyek Perubahan Dinas Pangan Berau

HEADLINEKALTIM.CO, TANJUNG REDEB – Strategi Percepatan dan Penyebarluasan Konsumsi Makanan Beragam, Begizi, Seimbang dan Aman atau disingkat Si Penyu Makan B2SA merupakan proyek perubahan yang digelar dari Dinas Pangan Kabupaten Berau.

Kepala Dinas Pangan Berau, Rakhmadi Pasarakan, menyampaikan inovasi ini diharapkan dapat memaksimalkan konsumsi makan B2SA di Bumi Batiwakkal. “Kemarin sudah kami luncurkan,” ucapnya pada Selasa, 15 Oktober 2024 di Kantor Dinas Pangan Berau.

Penyu dipilih sebagai maskot karena merupakan hewan endemik di Kabupaten Berau yang memiliki umur panjang. Hal ini mencerminkan harapan agar masyarakat Berau menjadi sehat dan berumur panjang melalui pola makan yang baik dan seimbang.

“Untuk memperkuat strategi marketing dengan mengeluarkan logo Si Penyu Makan B2SA, kita juga melombakan jingle dan menyebarluaskan di website Dinas Pangan Berau untuk katalog menu makanan B2SA,” tuturnya.

Rakhmadi mengatakan, menu bisa diakses oleh masyarakat dan orang tua guna dipermudah dalam membuat dan mengolah makanan B2SA.

Dikatakannya, ada beberapa kegiatan yang dilaksanakan, seperti kegiatan sosialisasi, demo masak dan lainnya. “Yang penting adalah bagaimana keterlibatan sekolah-sekolah yang ada di Berau,” ujarnya.

Menurutnya, dengan kegiatan yang melibatkan sekolah, guru-guru ikut memberikan sosialisasi kepada murid-murid membawa makanan B2SA. Otomatis para orang tua murid bisa mengetahui dan paham tentang makanan B2SA.

“Alhamdulillah pada 27 September 2024 lalu secara serentak ada 15.554 anak sekolah dan tenaga pendidik mengikuti gerakan makan B2SA,” bebernya.

Selain itu, pihaknya membuat draft peraturan bupati tentang aksi daerah yang akan melibatkan kegiatan dari masing-masing Organisasi Perangkat Daerah (OPD) lintas sektor untuk membantu percepatan penganekaragaman konsumsi pangan.

Pihaknya juga menyalurkan gerobak B2SA dengan harapan para pelaku UMKM bisa mengarah untuk berjualan makanan B2SA dalam artian lebih sehat. “Karena kita ketahui kebanyakan makanan yang dijual adalah makanan siap saji dan itu juga tidak sehat. Semoga hal ini dapat bermanfaat ke depannya,” pungkasnya. (Riska)

 

Berita Terkini di Ujung Jari Anda! Ikuti Saluran WhatsApp Headline Kaltim untuk selalu up-to-date dengan berita terbaru dan Temukan berita populer lainnya di Google News Headline Kaltim

- Advertisement -

LIHAT JUGA

- Advertisement -spot_img

TERBARU

POPULER