HEADLINEKALTIM.CO, TENGGARONG– Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) akan mengevaluasi Pembelajaran Tatap Muka (PTM) menyusul kasus COVID-19 terus mengalami tren kenaikan.
“Bisa saja kita lakukan evaluasi PTM yang sudah berjalan saat ini, ” ungkap Bupati Kukar Edi Damansyah, kepada Headlinekaltim.co, kemarin.
Edi menambahkan, dirinya sudah mengintruksikan Disdikbud untuk memetakan sekolah-sekolah jika nantinya dilakukan evaluasi PTM. “Ada sekolah yang akan tetap menjalankan PTM, ada juga sekolah yang pembelajaran online, ” ungkapnya.
Menurutnya, pembelajaran Daring dilakukan sekolah dengan jumlah siswa yang banyak. Sedangkan sekolah yang jumlah siswanya sedikit boleh melakukan PTM. “Kita kemarin ada salah kebijakan menyamaratakan sekolah untuk pembelajaran online. Sekolah di Tabang per kelasnya ada yang tujuh murid, kan ngak mungkin harus di-online-kan lagi, ” sebut Edi.
Kadisdikbud Kukar Thauhid Aprilian Noor mengakui sudah menerima intruksi dari Bupati soal pemetaan tersebut. “Ya, pemetaannya bisa melalui zona pesisir, tengah dan hulu. Yang muridnya sedikit dengan yang muridnya banyak. Kan, beberapa sekolah di hulu, muridnya sedikit saja, ” katanya.
Kepala SMPN 3 Tenggarong Sariyani mengaku kurang setuju jika pembelajaran daring kembali diberlakukan pemerintah. Alasannya, para guru sudah divaksin serta prokes juga sudah dijalankan secara ketat.
“Kalau bisa PTM 50 persen saja, misalnya satu kelas 30 siswa, maka diatur menjadi dua, satu kelas diisi 15 murid saja, ” ungkapnya.
Meski siap mengikuti keputusan pemerintah, dia berharap kebijakan tersebut dipertimbangkan lagi. Dia menilai, pembelajaran daring yang berlangsung hampir 2 tahun menyebabkan karakter kepribadian siswa mengalami kemunduran.
“Kita mulai tanamkan lagi karakter kepribadian siswa dengan baik, akan sayang jika hilang kembali karena pembelajaran online, ” pungkasnya.
Penulis: Andri
Editor: MH Amal