25 C
Samarinda
Friday, March 29, 2024

Petugas Damkar “Sikat” Sarang Tawon Tabuan di Tiga Lokasi Berbeda

HEADLINEKALTIM.CO, SAMARINDA – Warga Kota Samarinda, Kaltim mulai dihantui dengan semakin banyaknya sarang tawon Tabuan. Hampir setiap hari petugas Pemadam Kebakaran (Damkar) Samarinda memusnahkan sarang tawon yang dianggap membahayakan.

Selasa 4 Agustus 2020, malam, sekitar pukul 20.15 WITA, petugas Damkar kembali melakukan evakuasi sarang tawon di salah satu tower yang berada di atas bangunan perkantoran di Jalan Imam Bonjol, Kelurahan Pelabuhan.

“Terima informasi dari Puskom dan dikoordinasikan ke Posko 1 untuk evakuasi sarang tawon jenis Tabuan. Tawon jenis ini sangat membahayakan dan mematikan. Evakuasi berjalan selama 15 menit dan tidak ada kendala ,” ujar Wakil Komandan Operasional Pemadam Kebakaran Kota Samarinda, Sunardi Siman pada Headlinekaltim.co.

Terpisah, petugas Damkar Komando 21 posko 6 juga mengevakuasi sarang tawon jenis Tabuan pada pukul 20.40 WITA di perkarangan rumah warga Jalan Kamboja RT. 37, Kelurahan Rawa Makmur, Palaran.

Evakuasi sarang tawon berlangsung cukup alot, karena sarang tawon berada di pepohon yang memiliki ketinggian sekitar 4 meter lebih. Selain itu sarang tawon berukuran jumbo, diameter 80 centimeter dan tinggi 1 meter lebih.

“Di waktu yang hampir bersamaan kami juga menerima laporan dari Ibu Partiyah, warga Rawa Makmur, Palaran soal adanya sarang tawon besar di atas pohon sekitar rumah. Proses evakuasi selama 1 jam. Sedikit ada kendala, pohon tinggi. Ukuran sarang tawon ini lebih besar dibandingkan yang sebelumnya kami tangani,” terangnya.

Evakuasi dilakukan malam hari.

Operasi ketiga, petugas Damkar unit Komando 23 Posko 3 bersama dengan Tim Animal Rescue mengevakuasi sarang tawon di Kantor Dinas PU Provinsi Kaltim Jalan Tengkawang RT. 15, Kelurahan Karang Anyar, Sungai Kunjang sekitar pukul 20.25 WITA.

Lagi-lagi, petugas mengalami kendala selama proses evakuasi. Lokasi sarang di atas pohon yang sulit untuk dijangkau lantaran tertutup ranting-ranting pepohonan.

“”Info dari petugas PLN diterima Korwil posko 4 dan dikoordinasikan ke posko 3. Evakuasi berjalan kurang dari 20 menit. Untuk kendala, sempat kesulitan menjangkau sarang karena dihalangi ranting pohon,” katanya menambahkan.

Menurut Didi, sapaan akrab Sunardi, hampir setiap hari pihaknya banyak menerima laporan masyarakat terkait keberadaan sarang tawon, selain ular.

Operasi biasa dilakukan pada malam hari. Alasannya saat malam hari tawon berkumpul di sarang dan menghindari jatuh korban dari masyakarat terutama anak-anak.

Penanganan pun dilakukan dua cara, untuk sarang tawon jenis Tabuan biasanya dimatikan. Sedangkan untuk sarang tawon jenis madu, dilakukan pelepasan ke habitatnya di hutan-hutan setelah evakuasi.

Penulis: Ningsih

Komentar
- Advertisement -

LIHAT JUGA

TERBARU