HEADLINEKALTIM.CO, TENGGARONG – Berpuluh tahun masyarakat Desa Batuah Kecamatan Loa Janan menantikan air bersih, akhirnya bisa terwujud, sejak hadirnya program penyediaan air minum dan sanitasi berbasis masyarakat (Pamsimas) di Dusun Karya Makmur.
Sangat wajar Batuah sulit mendapatkan air bersih, karena tidak punya sumber air sungai sebagai bahan baku air bersih. Sebelum adanya program Pamsimas, masyarakat rela mengumpulkan air hujan, atau menyedot air dalam tanah dengan biaya yang mahal.
Sebelum adanya Pamsimas, setiap keluarga bisa menyiapkan dana sekitar Rp 800 Ribu per bulannya, sejak hadirnya Pamsimas setiap KK hanya menyiapkan dana sekitar Rp 100-200 Ribu per bulannya.
Kades Batuah, Abdul Rasyid memastikan, Pamsimas menjadi solusi atasi krisis air bersih di masyarakat, yang sebelumnya sulit mendapatkan menjadi mudah mengalir ke rumah-rumah warga.
Pamsimas dijabarkan Kades Rasyid, merupakan program pemberdayaan yang melibatkan masyarakat secara aktif, mulai dari proses perencanaan, pelaksanaan, pemeliharaan, hingga pengelolaan.
Dirinya bercerita, Pamsimas sudah diresmikan Sejak awal berdiri Batuah belum ada air PDAM. Saat ini, desa yang terletak di jalan poros Samarinda-Balikpapan ini sudah berumur hampir 25 tahun, tapi sebelum jadi desa merupakan wilayah pemekaran.
Rasyid memastikan, secara keseluruhannya tidak ada rumah yang bisa dialiri air PDAM. Dan jika ingin memasukkan air PDAM costnya Rp 30 miliar. Yang artinya pasti akan sulit dan menunggu waktu lama.
Pamsimas memakai sistem filter yang costnya lebih rendah tetapi kualitasnya hampir sama dengan PDAM, Pamsimas Batuah menggunakan teknologi yang modern, yang membuat air yang sebelumnya PH-nya rendah dan zat besinya tinggi bisa menjadi normal dengan sistem kerja filter.
Program ini, kolaborasi antara Pemdes, Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD), Politeknik Negeri Samarinda(Polnes), dan perusahaan PT Baramulty Suksessarana.
“Untuk mendapatkan air bersih, masyarakat cukup membeli Rp 4.000 per kubik liter. Misalnya dibandingkan dengan PDAM, harga yang kami jual lebih murah. Filter kami lebih alamiah dan costnya rendah,” jelas Abdul Rasyid.
Program Pamsimas Batuah sudah ditetapkan sebagai program inovasi dan inovator terbaik tahun 2022 oleh Kemendagri RI.(Andri/ADV15)
Berita Terkini di Ujung Jari Anda! Ikuti Saluran WhatsApp Headline Kaltim untuk selalu up-to-date dengan berita terbaru dan Temukan berita populer lainnya di Google News Headline Kaltim