Ia menjelaskan, sekolah tersebut akan dibangun di area seluas 2 hektare di SMP 16, Jalan Jakarta, Kelurahan Loa Bakung, Kecamatan Sungai Kunjang.
“Alasan lain pembangunan itu karena sebelumnya pemerintah sempat kesulitan mencari sekolah dengan bangunan yang baik, ketika menyambut kedatangan Presiden di Samarinda 2021 lalu,” jelasnya.
Ia menuturkan, saat ini finalisasi desain sekolah terpadu tersebut masih dirampungkan. Rencananya akhir Januari ini lelang pembangunan fisik akan tayang di LPSE, dengan target paling lama pembangunan fisik dimulai awal April.
“Kami targetkan pada akhir tahun 2023 selesai, selama pembangunan, siswa SMP 16 akan direlokasi sementara ke tiga sekolah, yakni SD 022, SD 026, dan SD 027. Mereka terpaksa bersekolah di siang hari,” ujarnya.
Asli menjelaskan, pada bangunan sekolah baru nanti hanya disediakan tiga rombongan belajar untuk setiap angkatan. Sehingga, untuk mengatasi kekurangan kelas, pihaknya juga akan membangun SMP 50 di Jalan Lobang Tiga, Kelurahan Loa Bakung, pada lahan pemkot seluas sekitar 1 hektare.
Sementara itu, Wali Kota Samarinda Andi Harun mengaku telah menyetujui konsep sekolah terpadu yang telah di presentasi oleh tim Disdikbud Kota Samarinda.
Namun Andi Harun tetap memberi catatan yang mana bangunan sekolah tersebut harus mempunyai ruang auditorium, laboratorium, ruang makan serta tempat olahraga serta ruang tunggu.
Selain itu, Andi Harun menambahkan masalah interior untuk sekolah dasar (SD) harus berwarna cerah.
“Semoga pembangunan Sekolah Terpadu ini berjalan dengan lancar dan nantinya satu persatu bangunan sekolah yang ada di Samarinda akan kita perbarui,” kata Andi Harun. (ANT)
Berita Terkini di Ujung Jari Anda! Ikuti Saluran WhatsApp Headline Kaltim untuk selalu up-to-date dengan berita terbaru dan Temukan berita populer lainnya di Google News Headline Kaltim