HEADLINEKALTIM.CO, SAMARINDA – Jalan poros Balikpapan-Samarinda Kilometer 11 yang amblas pada Jumat 14 Agustus 2020 pukul 06.00, disebabkan pipa PDAM di jalan tersebut yang bocor.
“Pipa bocor dengan airnya keluar bawa material mendorong ke longsoran. Sehingga jalannya sempat mengalami penurunan karena material terbawa dari air,” ujar Pejabat Pembuat Komitmen (PPK)Â 1.4 Kaltim Balai Pembangunan Jalan Nasional (BPJN) 1 Kaltim, Rahmat Fajar saat di konfirmasi wartawan.
Pipa PDAM yang bocor adalah pipa yang menyalurkan air dari instalasi pengolahan air di kilometer 12 ke pusat kota Balikpapan.
Fajar menambahkan pihaknya mengerjakan perbaikan jalan kilometer 11 sejak 6 Agustus. Jadi, BPJN saat ini mengusulkan kepada rekanan untuk relokasi dump truck yang terjebak di tanah longsor.
“Kami juga sudah instruksikan tiap penyedia jasa material untuk melakukan penimbunan kembali ke badan jalan bilamana pemadatan dilakukan kembali untuk jalan Balikpapan Samarinda bisa difungsikan,” kata Fajar.
BPJN mengupayakan perbaikan jalan longsor sesegera mungkin agar secepatnya membuka kembali jalan Balikpapan-Samarinda.
Anggaran perbaikan jalan kilometer 11 masuk dalam paket bersama perbaikan jalan Mulawarman, longsor tanah jalan di kilometer 70 dan jalan tol Balsam sepanjang 80 meter. Total anggaran tersebut sebesar Rp 30 miliar.
“Sekitar Rp 26 miliar untuk jalan saja dan Rp 4 miliar untuk longsor. Untuk longsor di kilometer 11 sebesar Rp 2,3 miliar,” jelas Fajar.
Sebelumnya, setiap malam hari, BPJN melakukan perbaikan jalan dengan penimbunan tanah. Sebab, di kawasan tersebut sudah beberapa pekan sering terjadi deformasi atau penurunan 30-40 centimeter.
Penimbunan di badan jalan kilometer 11 dan pemadatan untuk melayani pengendara setiap saat yang melintas dapat memakai jalur tersebut.
Penulis: Amin
SAAT BERITA DITULIS, HEADLINEKALTIM.CO MASIH MENGUPAYAKAN TANGGAPAN DARI PDAM BALIKPAPAN.