HEADLINEKALTIM.CO, TENGGARONG – Mantan Kepala Dinas Pariwisata (Kadispar) Kutai Kartanegara Sri Wahyuni meminta kepada kelompok sadar wisata (Pokdarwis) yang ada di Kukar agar jangan ‘main politik’.
Kadispar Kalimantan Timur ini menyebut, hal tersebut bisa merugikan Pokdarwis sendiri.
“Pokdarwis bersifat independen dan netral, jangan mau dijadikan alat politik. Ada Pokdarwis ‘main politik’, tidak sampai setahun, akhirnya bubar, ” ungkap Sri saat memberikan arahan dalam rapat koordinasi Pokdarwis se-Kukar, Selasa (25/8/2020) pagi, di Hotel Grand Elty Tenggarong.
Sri juga berbaik hati memberi tips agar Pokdarwis semakin maju dan bergerak cepat sehingga objek pariwisata di desa-desa semakin terangkat perekonomiannya.
Tipsnya yakni selalu libatkan mitra kerja Pokdarwis, seperti Pemdes, BUMDes, lembaga adat, ormas dan tokoh masyarakat.
“Bahkan, bisa saja menggandeng sekolah-sekolah sekitar objek wisata karena langkah awal memperkenalkan objek wisata oleh masyarakat lokal, seperti bikin paket sekolah alam di objek wisata tersebut, ” pesannya.
Plt Kadispar Kukar Thauhid Aprilian Noor menjelaskan, pentingnya rakor tersebut karena Pokdarwis di desa merupakan ujung tombak pendongkrak Pendapatan Asli Desa(PADes).
Saat ini, sudah terbentuk 32 Pokdarwis se-Kabupaten Kukar. Pihaknya mengidentifikasi mana Pokdarwis yang memiliki kinerja baik dan akan di-support secara masif.
“Dari rakor ini akan dievaluasi kinerja Pokdarwis yang ada. Jika ada desa yang belum ada Pokdarwis, bisa membentuknya, dengan diawali rapat pembentukan, menyusun struktur kepengurusan, hingga pengajuan SK kepengurusan ke Dispar, ” paparnya.
Penulis: Andri