HEADLINEKALTIM.CO, SAMARINDA – Langkah tegas penutupan Tempat Hiburan Malam (THM) dan hiburan karaoke oleh Pemerintah Kota Samarinda berakhir pada hari ini.
Anggota Komisi II DPRD Kaltim, Nidya Listiyono mendukung langkah kebijakan pemerintah kota itu guna mencegah penyebaran COVID-19.
Legislatif dari Fraksi Golkar ini berharap hal tersebut bisa dilaksanakan secara kontinyu. “Harapan saya tentunya dapat dilaksanakan secara kontinyu, tapi kewenangan saya kembalikan ke pemerintah kota, kami tidak bisa ikut campur,” ucapnya.
“Artinya kalau bicara ditutup, itu kewenangan Pemkot, yang jelas yang kita takutkan sebenarnya adalah angka-angka yang terus bertambah. Tentu pemerintah daerah, akan disorot pemerintah pusat kalau (THM) masih berjalan dan buka,” timpalnya.
Walaupun begitu, Tyo, sapaannya, juga meminta pemerintah untuk mempertimbangkan dampak ekonomi yang ditimbulkan.
“Kalau menurut saya wajar saja tetapi memang pemerintah harus mengkaji dampak ekonomi dan harus mencari solusi alternatif. Seperti yang dilakukan pedagang di Jakarta, saat PSBB, mereka menerapkan take a way, tidak makan di tempat khusus rumah makan,” ujarnya.
Tak hanya kepada pemerintah, Tyo juga memberi masukan kepada pelaku ekonomi untuk lebih kreatif dalam menghadapi ancaman pandemi COVID-19. Diharapkan pelaku ekonomi dapat melihat ini sebagai opportunity atau kesempatan.
Kata dia, bagi pengelola THM mungkin hal itu sulit untuk diterapkan. Namun, jika pertimbangannya faktor kesehatan, maka penutupan adalah hal yang mutlak dilakukan.
“THM ini agak susah juga, boleh tidak ya masyarakat kalau mau hiburan nonton TV saja, tidak usah ke THM. Saya tidak bisa bicara banyak karena banyak faktor yang harus dipertimbangkan terkait juga dari sisi ekonomi, terkait perkembangan COVID-19. Tentu kalau kita bicara Kesehatan, ini mutlak harus dilakukan,” kata Tyo.
“Tapi hiburan malam itu kan tidak harus ke THM. THM ditutup ini sebenarnya adalah bentuk kecintaan pemerintah daerah terhadap masyarakat dan pengusaha,” imbuhnya. (ADV)
Penulis : Ningsih
