HEADLINEKALTIM.CO – PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk, atau GOTO, baru saja mengumumkan penutupan bisnis On-Demand Service (ODS) mereka di Vietnam. Langkah ini, yang dianggap sebagai keputusan strategis oleh para pengamat industri, diharapkan akan membawa dampak positif bagi kinerja perusahaan ke depan. Dalam analisis terbaru, para ahli menilai bahwa fokus pada pasar lokal Indonesia lebih menguntungkan ketimbang mempertahankan ekspansi internasional.
Analis dari Semesta Aset Manajemen, Ibrahim, menilai bahwa keputusan GOTO untuk meninggalkan Vietnam merupakan langkah yang rasional dan tepat. Dalam keterangan resminya pada Kamis (5/9/2024), Ibrahim menjelaskan, “Memperkuat positioning di pasar lokal akan jauh lebih menguntungkan bagi GOTO di tahap ini dibandingkan dengan mempertahankan ekspansi internasionalnya. Pasar Indonesia masih jauh lebih menarik dibandingkan Vietnam untuk ekonomi digital terutama transportasi dan food delivery.”
Ibrahim mengungkapkan bahwa nilai transaksi atau Gross Merchandise Value (GMV) untuk segmen transportasi dan pengiriman makanan di Indonesia mencapai angka yang sangat signifikan. Menurut laporan dari Google, Bain & Temasek, nilai GMV di Indonesia diperkirakan mencapai 7 miliar dolar AS dan diprediksi akan menyentuh angka 9 miliar dolar AS pada tahun 2025. Bandingkan dengan pasar Vietnam yang bahkan nilainya tidak sampai setengah ukuran pasar Indonesia.
Tidak hanya dari sisi nilai pasar, Ibrahim juga mencatat bahwa perilaku konsumen di Indonesia lebih menguntungkan. “Di Indonesia, pelanggan yang mudah dimonetisasi cenderung lebih merata dibandingkan Vietnam baik di daerah perkotaan maupun non-perkotaan. Sehingga nantinya biaya akuisisi pelanggan dapat lebih terjaga,” imbuhnya. Selain itu, proporsi belanja transportasi online dan pengiriman makanan di kalangan pengguna dengan nilai tinggi lebih besar di Indonesia, yang memungkinkan monetisasi dengan biaya lebih rendah dan mempercepat profitabilitas GOTO.
Analis dari MNC Sekuritas, Rudy Setiawan, juga memberikan pandangan positif terkait keputusan GOTO. Ia menilai bahwa penutupan segmen ODS di Vietnam dapat mempercepat pencapaian target profitabilitas perusahaan. “Ekosistem digital GOTO di Indonesia sudah lengkap. ODS dilengkapi dengan fintech dan juga bermitra dengan e-commerce. Adanya potensi cross-selling antar unit bisnis memungkinkan tingkat monetisasi menjadi lebih optimal serta positif untuk bottom-line,” ujar Rudy.
GOTO sudah menguasai pasar Indonesia dengan memahami karakteristik konsumen lokal. Rudy mencontohkan inovasi layanan HEMAT yang sukses diterapkan di Indonesia. “HEMAT menjadi driver pertumbuhan dan marjin untuk GOTO. Pelanggan dapat memilih layanan yang lebih cepat dengan biaya tambahan atau sedikit bersabar dengan biaya yang lebih hemat. Kasus ini berhasil diimplementasikan di Indonesia dan relevan dengan perilaku konsumen di negara ini,” jelas Rudy.
Dengan adanya layanan HEMAT, basis pelanggan GOTO tumbuh signifikan baik secara kuartalan maupun tahunan. Produktivitas mitra pengemudi juga meningkat, dan dengan moderasi biaya akuisisi pelanggan baru berkat peningkatan pelanggan yang menguntungkan, proyeksi marjin kontribusi juga diperkirakan akan meningkat.
Artikel Asli baca di money.kompas.com
Berita Terkini di Ujung Jari Anda! Ikuti Saluran WhatsApp Headline Kaltim untuk selalu up-to-date dengan berita terbaru dan Temukan berita populer lainnya di Google News Headline Kaltim