HEADLINEKALTIM.CO, TANJUNG REDEB – Seorang dokter pengganti di sebuah klinik swasta diduga dokter gadungan. Dia dilaporkan oleh Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Berau ke polisi.
Ketua IDI Berau dr Jusram membenarkan adanya informasi soal dugaan dokter palsu yang melakukan praktik di Bumi Batiwakal.
Tak ingin terjadinya malapraktek yang merugikan masyarakat, pihaknya berinisiatif melaporkan dokter yang diduga gadungan berinisial HD (47) ke Polres Berau, Kamis, 13 Agustus 2020 lalu.
“Sebenarnya kami yang awalnya minta agar segera diamankan. Karena surat-surat dokumennya tidak valid,” ujar Jusram saat dikonfirmasi, Selasa, 18 Agustus 2020.
HD dianggap melakukan pemalsuan surat tanda registrasi (STR) dan transkip nilai. Hal tersebut diketahui saat pihaknya melakukan pengecekan di link Konsil Kedokteran Indonesia (KKI). Ternyata HD tidak terdaftar sebagai dokter.
“Saat (pengecekan di KKI) itulah diketahui bahwa yang bersangkutan ternyata melakukan pemalsuan dokumen,” ungkapnya.
Jusram semakin curiga dan meminta berkas diduga dokter gadungan tersebut ke teman dokternya. Sebab, HD mengaku tidak bisa menyerahkan berkasnya dengan alasan tertinggal di kampung. Dia tak bisa pulang dengan alasan sedang lockdown karena pandemi Covid-19.
“Padahal sudah lima bulan berlalu dan dia tidak bisa memberikan dokumen asli miliknya,” ucapnya
HD diketahui sudah melakukan praktik kedokteran sejak Februari 2020 lalu meski tidak dilakukan secara kontinyu seperti dokter lain.
Dia bekerja sebagai dokter pengganti dan praktik swasta di klinik Jalan Tendean, Kilo 5 Tanjung Redeb serta klinik perusahaan di Tanjung Redeb.
“Yang bersangkutan menggantikan dokter praktek di tempat praktek karena dokter yang seharusnya praktek lagi berhalangan,” ujarnya.
“Yang bersangkutan juga tidak pernah bertugas di RSUD dr. Abdul Rivai,” tambahnya.
Jusram menyampaikan, untuk setiap dokter yang baru datang ke Berau atau yang hendak membuka praktik di Berau, wajib menyertakan berkas dan bukti sah bahwa dirinya adalah seorang dokter.
Paur Humas Polres Berau Ipda Lisinius Pinem, membenarkan adanya laporan terkait kasus dugaan dokter gadungan. “Benar. Sudah kita terima,” ujarnya.
Namun saat ini, pihaknya belum bisa memberikan keterangan lebih lanjut karena yang bersangkutan masih dalam pemeriksaan petugas.
Kepolisian tengah mengumpulkan saksi-saksi untuk penyelidikan lebih lanjut. “Nanti akan sampaikan hasil dari penyelidikan,” ujarnya.
Penulis: Sofi