HEADLINEKALTIM.CO, PENAJAM – Intensitas hujan yang mulai mengalami penurunan dan meningkatnya suhu membuat Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) mulai waspada terhadap potensi kebakaran hutan dan lahan (Karhutla).
Dikatakan Kepala BPBD PPU Marjani, untuk mengantispasi terjadinya karhutla, pihaknya menyiapkan sebanyak 25 personel. “Tim penanggulangan kebakaran hutan dan lahan tidak hanya dari BPBD, tetapi juga dari DPKP (Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan), Dinas Pertanian, TNI/Polri dan Destana (Desa Tangguh Bencana) di setiap desa,” kata Marjani, Senin 6 Juni 2022
Marjani juga membeberkan, Kabupaten PPU memiliki tiga titik yang masuk dalam kategori rawan kebakaran hutan dan lahan, yakni Kelurahan Nenang, Desa Giripurwa dan Sepaku.
“Desa Giripurwa terdapat lahan gambut, sedangkan di Nenang suhunya cukup tinggi, kemungkinan ada baru bara di dalam tanah. Kalau di Sepaku masuk kategori rawan kerena masyarakatnya ada yang sering melakukan pembakaran lahan,” bebernya.
Karena itu, Marjani mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk turut berpartisipasi mencegah terjadinya karhutla dengan cara meminimalkan pemicu Karhutla. “Masyarakat harus memahami risiko yang ditimbulkan apabila membuka lahan pertanian dengan cara membakar,” pungkasnya.
Penulis: Teguh
Editor: MH Amal
Berita Terkini di Ujung Jari Anda! Ikuti Saluran WhatsApp Headline Kaltim untuk selalu up-to-date dengan berita terbaru dan Temukan berita populer lainnya di Google News Headline Kaltim