HEADLINEKALTIM.CO, SAMARINDA – Uji Kompetensi Wartawan (UKW) gelaran PWI Pusat di Hotel Bumi Senyiur Jl Diponegoro, Kota Samarinda berlangsung sukses. Pelaksanaan selama dua hari tanggal 27-28 Juli 2024.
“Total peserta sebanyak 42 orang. Tidak hadir 3 orang, belum kompeten dua orang. Kompeten 37 orang,” kata Direktur Lembaga UKW PWI Pusat Dr. Firdaus Komar membacakan laporan hasil UKW saat penutupan acara, Minggu 28 Juli 2024.
UKW terdiri dari jenjang Utama, Madya, dan Muda. Di jenjang Utama, penguji Dr. Firdaus Komar. Jumlah peserta uji sebanyak 6 orang. Hanya satu kelas. Di jenjang Madya juga satu kelas. Jumlah peserta 6 orang. Pengujinya adalah mantan Ketua PWI Kaltim dua periode, Endro S Effendi.
Khusus jenjang Muda dibagi 3 kelas. Masing-masing penguji Ketua Bidang Pembinaan Daerah PWI Pusat M Harris Sadikin, Ketua PWI Kaltim Abdurahman Amin, Sekretaris PWI Kaltim Shahab, dan pengurus PWI Kaltim Wiwid Marhaendra serta Felanans Mustari.
Menurut Firdaus Komar, Lembaga UKW PWI Pusat memiliki 125 penguji se-Indonesia. Total jumlah anggota PWI yang kini sudah bersertifikasi 19.578 orang. “UKW adalah salah satu program prioritas PWI Pusat, selain Sekolah Jurnalisme Indonesia,” bebernya.
Tahun ini, Lembaga UKW PWI Pusat mendapatkan alokasi 21 provinsi yang difasilitasi oleh Dewan Pers. PWI menargetkan setiap tahun ada 1.500 wartawan yang dinyatakan kompeten.
Firdaus berpesan kepada peserta yang dinyatakan belum kompeten untuk tidak patah semangat. Sebab, ini hanya proses pembelajaran. Mata uji yang diikuti adalah menu kerja sehari-hari. “Mungkin teman-teman di rumah itu buat berita santai-santai, bisa 2-3 jam. Kalau di sini (UKW) kan dibatasi waktu. Itu bedanya. Jadi ketika belum kompeten itu mungkin ada hal-hal non teknis seperti nervous, belum terbiasa menghadapi satu ujian.”
Secara substansi, kata dia, uji kompetensi adalah upaya filterisasi. Nama wartawan berkompeten akan tercatat di situs resmi Dewan Pers. “Narasumber juga akan tahu, posisi nama kita, bisa mengecek, status apakah Muda, Madya dan Utama,” katanya.
Secara khusus, Firdaus punya catatan khusus soal UKW di Samarinda. Jumlah peserta perempuan. “Ketewakilan perempuan, yang jadi wartawan cukup banyak. Di satu kelas saja perempuan lebih banyak. Artinya, mereka punya keberanian mengikuti supervisi ujian kewartawanan.” (huldi amal)
Berita Terkini di Ujung Jari Anda! Ikuti Saluran WhatsApp Headline Kaltim untuk selalu up-to-date dengan berita terbaru dan Temukan berita populer lainnya di Google News Headline Kaltim