HEADLINEKALTIM.CO, TANJUNG REDEB – Jika anda merasakan depresi dan kecenderungan ingin mengakhiri hidup, jangan ragu untuk segera mencari bantuan kepada layanan psikolog. Bisa juga kepada tokoh agama atau orang yang anda percayai.
Begitu juga jika anda punya anggota keluarga yang mengalami depresi, sesegera mungkin untuk membantu dan tak membiarkan persoalannya berlarut. Kasus yang dialami MB (24), seorang pria di Kecamatan Sambaliung nekat mengakhiri hidupnya dengan gantung diri di rumahnya diduga karena depresi. Kejadian pada Rabu 31 Juli 2024.
Diketahui, korban tinggal bersama tantenya karena sudah yatim piatu. Kapolsek Sambaliung AKP Amin Maulani melalui Kanit Reskrim, Aipda Irvan, menyampaikan korban pertama kali ditemukan oleh tantenya saat baru pulang dari kebun.
“Saat masuk ke rumah dia kaget melihat keponakannya sudah dalam kondisi gantung diri,” kata Irvan.
Irvan menjelaskan, korban merupakan anak tunggal yang orang tuanya sudah meninggal dunia. Ibu kandung korban baru meninggal pada Mei 2024 lalu. Diduga, ini membuat korban sedih dan depresi.
“Berdasarkan keterangan dari tante korban, semenjak orang tuanya meninggal, korban sering curhat bahwa dia selalu terbayang niat akan mengakhiri hidupnya karena ditinggalkan oleh kedua orang tuanya,” ujar Irvan.
Pihak keluarga menolak otopsi terhadap jasad korban. “Menginginkan agar korban secepatnya dikebumikan,” demikian Irvan. (Riska)
Disclaimer: Bunuh diri bukanlah solusi untuk menyelesaikan permasalahan kehidupan. Jika Anda atau orang di sekitar Anda mengalami tekanan dan muncul pikiran untuk bunuh diri, segeralah hubungi hotline bunuh diri Indonesia melalui nomor 1119 (ekstensi 8) atau hotline kesehatan jiwa Kemenkes di nomor 021-500-454 atau lembaga konsultasi psikologi terdekat.
Berita Terkini di Ujung Jari Anda! Ikuti Saluran WhatsApp Headline Kaltim untuk selalu up-to-date dengan berita terbaru dan Temukan berita populer lainnya di Google News Headline Kaltim