src="https://news.google.com/swg/js/v1/swg-basic.js">
HEADLINEKALTIM.CO, SAMARINDA – Warga Kaltim patut meningkatkan kewaspadaan. Sebab, COVID-19varian Delta sudah merajalela di Kaltim. Ada 13 kasus yang dirilis Kemenkes RI.
Berdasarkan unggahan situs resmi Kemenkes RI per 16 Juli 2021, terdapat 824 kasus mutasi virus SARS-CoV-2 yang digolongkan sebagai Varian of Concern (VoC) di Indonesia.
Yang termasuk VoC adalah varian B117 Alfa, B13151 Beta, B1617 Delta dan P1. WHO sendiri telah memperingatkan dunia akan bahayanya VoC.
Data keberadaan VoC di Indonesia tersebut berdasarkan hasil yang diperoleh Badan Penelitian dan Pengembangan Kementrian Kesehatan. Data sebaran VoC di Indonesia, yaitu:
– Kalimantan Timur 13 kasus
– Kalimantan Tengah 4 kasus
– Kalimantan Utara 8 kasus
– DKI Jakarta 276 kasus
– Jawa Tengah 131 kasus
– Banten 7 kasus
– Jawa Barat 214 kasus
– Jawa Timur 13 kasus
– DI Yogyakarta 20 kasus
– Bali 3 kasus
– Nusa Tenggara Barat 13 kasus
– Sulawesi Selatan 11 kasus
– Gorontalo 1 kasus
– Papua 10 kasus
– Sumatera Utara 20 kasus
– Sumatera Selatan 8 kasus
– Bengkulu 3 kasus
– Kepulauan Riau 1 kasus
– Lampung 3 kasus
– Kalimantan Tengah1 kasus
– DKI Jakarta 5 kasus
– Jawa Barat 2 kasus
– Jawa Timur 1 kasus
– Bali 1 kasus
– Sumatera Utara 2 kasus
– Riau 1 kasus
– Kepulauan Riau 2 kasus
– DKI Jakarta 35 kasus
– Jawa Tengah 1 kasus
– Jawa Timur 2 kasus
– Jawa Barat 9 kasus
– Bali 1 kasus
– Kalimantan Selatan 1 kasus
Dihubungi headlinekaltim.co, Juru Bicara (Jubir) Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 Kaltim Andi M Ishak mengatakan, informasi yang diterima terkait VoC varian Delta yang masuk ke Kaltim hanya ada 12 kasus.
Tersebar di 3 kota di Kaltim, yaitu Samarinda, Bontang dan Balikpapan. “Info yang saya punya ada 12 kasus. Dari ABK (anak buah kapal, red) India sebanyak 4 kasus. Samarinda 2 kasus, Bontang 3 kasus dan Balikpapan 3 kasus,” terangnya, Jumat 23 Juli 2021.
Dia mengakui, jumlah spesimen hasil pemeriksaan pasien COVID-19 yang sudah dikirimkan ke Litbangkes pusat, cukup banyak. Namun, terkait jenis virus varian baru yang sudah ditemukan di Kaltim, dia memastikan hanya varian Delta. “Banyak, tapi baru itu (varian Delta, Red.) info hasil mutasi varian baru,” katanya.
Andi juga memastikan jumlah pasien COVID-19 varian Delta ini masih akan bertambah. Mengingat, dari sampel pemeriksaan pasien COVID-19 yang dikirim ke Litbangkes, baru 35 persen hasilnya yang diterima Dinas Kesehatan Provinsi Kaltim.
“Iya (masih dapat bertambah). Dari 652 sampel (yang dikirim ke Litbangkes pusat, red), yang belum keluar hasilnya sebanyak 435 sampel,” bebernya.
Untuk itu, dia mengingatkan masyarakat untuk terus mematuhi peraturan pemerintah, disiplin protokol kesehatan (Prokes), menerapkan 5M serta melaksanakan vaksinasi COVID-19. “Harus Prokes 5M dan vaksin,” pesannya.
Penulis: Ningsih
Editor: MH Amal