24.1 C
Samarinda
Thursday, December 5, 2024

Kelola Sampah dan Sediakan Air Bersih, Ketua DPRD Berau Optimis Pulau Maratua Masuk 50 Destinasi Wisata Terbaik

HEADLINEKALTIM.CO, TANJUNG REDEB – Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrembang) di Kecamatan Maratua dilaksanakan di Pendopo pada Senin (7/3/2022). Sebanyak 12 usulan yang masuk mulai dari Kampung Teluk Harapan, Payung-payung, Teluk Alulu, dan Bohe Silian.

Acara tersebut dihadiri oleh Bupati Berau Sri Juniarsih, Wakil Bupati Berau Gamalis, Ketua DPRD Kabupaten Berau Madri Pani, Sekda M. Ghazali, Camat Pulau Maratua, Ketua Bapelitbang Nanang Bakran, Kepala kampung serta jajaran OPD.

Air bersih menjadi permasalahan di desa-desa tersebut. Di kecamatan Maratua yang memiliki sumber air berada di Kampung Teluk Harapan.

Bupati Berau Sri Juniarsih, menegaskan bagaimana caranya dari PUPR dan PDAM berkoordinasi untuk mengadakan sambungan air bersih ke rumah-rumah, agar diselesaikan secara bertahap.

Ia melanjutkan, listrik dan air merupakan kebutuhan urgen bagi masyarakat yang harus diselesaikan. Apalagi Pulau Maratua merupakan tempat wisata yang memerlukan fasilitas air dan listrik tersebut.

“Catatan penting bagaimana kita bisa mengatasi masalah sampah yang ada di Pulau Maratua,” tambahnya.

Ketua DPRD Kabupaten Berau, Madri Pani mengatakan bahwa ia tertarik saat berbincang dengan Dinas Pariwisata. Dirinya harus optimis kedepan agar Pulau Maratua ini bisa menjadi yang terbaik dalam 50 besar.

“Destinasi wisata di sini sudah bagus dan tak perlu lagi diragukan potensi alamnya, yang perlu kita tingkatkan ialah kelembagaan-kelembagaanya. Lalu sumber daya manusianya sangat penting untuk dijadikan ujung tombak kita dalam pelayanan wisatawan,” tuturnya.

Ia melanjutkan, ada sumbangsih 1,7 miliar yang bisa menambah alokasi desa tersebut untuk melakukan pekerjaaan atau menyelesaikan masalah yang ada di Kampung tersebut.

“Kita ini kaya akan alam dan tempat wisatanya tinggal menggerakkan manusianya saja, seperti pembinaan-pembinaan, sehingga masyarakat sadar akan wisata yang ada disini,” ujarnya.

Ia menambahkan, sampah ini bukan untuk masalah membuangnya saja, bagaimana tata cara pengolahan sampah. Bagaimana masyarakat dan pemerintah memanfaatkan limbah yang ada untuk menjadi sesuatu yang bernilai.

“Mohon ke depan pak Camat, untuk menjadi desa sadar wisata tidak terlalu susah. Karena Pulau Maratua ini tinggal bagaimana kita berinovasi, berkreasi, dan cara mengaturnya saja,” uangkapnya.

Tempat wisata memang harus bersih, hal itu karena disiplinnya masyarakat dan ditunjangnya biaya yang fokus menangani kebersihan tersebut.

“ini kan cuma 4 kampung di Kecamatan Maratua, mohon diakomodir. Mari kita realistis dan logis, tentu kita harus melihat pendapatan asli daerah kita,” tutupnya.

- Advertisement -

LIHAT JUGA

TERBARU

POPULER