HEADLINEKALTIM.CO, BALIKPAPAN – Sebanyak 150 personel Kepolisian Resor Kota (Polresta) Balikpapan dikerahkan untuk mengamankan aksi demonstrasi yang dilakukan oleh tiga organisasi masyarakat (ormas) lokal, yaitu Gerakan Pemuda Asli Kalimantan (Gepak) Kuning, Laskar Pemuda Adat Dayak Kalimantan Timur (LPADKT), dan Bala Pertahanan Adat Asli Kalimantan (Baladika). Aksi tersebut berlangsung di depan Gedung DPRD Balikpapan, Kalimantan Timur, pada Rabu (22/1).
“Kami melaksanakan pengamanan ini menggunakan kekuatan penuh,” ujar Komisaris Polisi Dede Kurniawan, Kepala Bagian Operasional Polresta Balikpapan, di sela-sela pengamanan.
Dede menjelaskan, pengamanan melibatkan berbagai satuan, mulai dari Satuan Lalu Lintas, Satuan Samapta, hingga personel dari tingkat Polsek. Penjagaan ekstra dilakukan karena aksi demonstrasi menggunakan badan jalan, sehingga membutuhkan rekayasa lalu lintas untuk memastikan kelancaran arus kendaraan di sekitar lokasi.
Demonstrasi dimulai pukul 11.00 WITA setelah mendapatkan izin dari pihak kepolisian. Meski diwarnai orasi di depan Gedung DPRD, aksi berjalan tertib dan tanpa kericuhan. “Kami bersyukur aksi berjalan lancar. Para demonstran menyampaikan aspirasinya dengan damai, dan mereka juga ditemui oleh anggota DPRD Balikpapan,” kata Dede.
Ketua Komisi I DPRD Balikpapan, Danang Eko Susanto, mewakili DPRD menerima langsung perwakilan dari para demonstran. “Kami mendengarkan aspirasi mereka dan akan meneruskannya kepada pimpinan DPRD Balikpapan, Pemerintah Kota Balikpapan, DPRD Provinsi, hingga DPR RI,” ujar Danang.
Para demonstran dari ketiga ormas lokal tersebut menyampaikan satu tuntutan utama: menolak keberadaan Gerakan Rakyat untuk Indonesia Baru (GRIB), sebuah organisasi masyarakat nasional, untuk beroperasi di wilayah Balikpapan.
Danang menjelaskan, alasan penolakan mereka adalah kekhawatiran terhadap potensi gesekan yang dapat terjadi antara ormas nasional dengan ormas lokal, seperti yang sudah terjadi di beberapa daerah lain. “Mereka tidak menginginkan GRIB masuk ke Kota Balikpapan karena beranggapan ormas ini bersikap arogan di beberapa tempat. Namun, kita tidak bisa menyamaratakan hal tersebut, karena situasi di setiap daerah tentu berbeda,” jelas Danang.
Dede Kurniawan menegaskan, pihak kepolisian terus bersiaga dan memastikan keamanan selama aksi berlangsung. Ia juga menyebut bahwa koordinasi dengan Satuan Lalu Lintas untuk melakukan rekayasa arus lalu lintas berjalan efektif, sehingga aktivitas masyarakat tidak terganggu.
“Kami pastikan pengamanan maksimal agar aksi tetap kondusif, baik untuk demonstran maupun masyarakat umum,” tambahnya.
Selain itu, pihak kepolisian juga akan terus memantau situasi pasca-demonstrasi untuk memastikan tidak ada potensi gangguan keamanan.
Danang Eko Susanto menegaskan bahwa DPRD Balikpapan hanya bertugas untuk menampung dan menyampaikan aspirasi masyarakat kepada pihak-pihak yang berwenang. “Kami adalah wakil rakyat, sehingga tugas kami mendengar, menerima, dan menyampaikan aspirasi tersebut kepada pemangku kebijakan di tingkat kota, provinsi, maupun pusat,” ujarnya.
Meski demikian, ia mengingatkan agar semua pihak mengedepankan dialog dan menjaga suasana tetap kondusif demi kebaikan bersama. “Kami berharap semua pihak dapat menyelesaikan masalah dengan kepala dingin, tanpa menimbulkan konflik,” imbuh Danang.
Artikel Asli baca di Antaranews.com
Berita Terkini di Ujung Jari Anda! Ikuti Saluran WhatsApp Headline Kaltim untuk selalu up-to-date dengan berita terbaru dan Temukan berita populer lainnya di Google News Headline Kaltim