src="https://news.google.com/swg/js/v1/swg-basic.js">
HEADLINEKALTIM.CO, TENGGARONG – Warga Desa Pela di Kecamatan Kota Bangun menunjukkan semangat luar biasa dalam menjaga Sungai Mahakam, habitat alami pesut Mahakam yang kini terancam punah. Melalui kegiatan gotong royong bersama Pokdarwis Desa Pela, masyarakat bergandengan tangan membersihkan sungai dari sampah plastik dan limbah rumah tangga demi menjaga kelestarian lingkungan dan kehidupan pesut Mahakam yang menjadi kebanggaan Kalimantan Timur.
Dilansir dari RRI, semangat gotong royong warga Desa Pela di Kecamatan Kota Bangun kembali tumbuh kuat seiring derasnya aliran Sungai Mahakam. Aksi kebersamaan ini diwujudkan melalui kegiatan bersih-bersih sungai yang digagas oleh Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Desa Pela, sebagai bentuk kepedulian terhadap lingkungan sekaligus upaya melindungi habitat alami pesut Mahakam, mamalia air tawar yang menjadi ikon Kalimantan Timur.
Dengan peralatan sederhana, para relawan yang terdiri dari warga setempat membersihkan tumpukan sampah plastik dan limbah rumah tangga di tepian maupun permukaan air Sungai Pela—anak sungai yang bermuara ke Mahakam. Kegiatan ini tidak hanya menjadi rutinitas sosial, tetapi juga gerakan berkelanjutan dalam menjaga kebersihan kawasan perairan yang menjadi rumah bagi pesut.
Ketua Pokdarwis Desa Pela, Alimin, menegaskan bahwa gerakan ini bukan sekadar membersihkan sungai, melainkan bagian dari tanggung jawab moral masyarakat terhadap alam.
“Ini menjadi tugas bersama, sungai ini menjadi sumber kehidupan kita warga Pela dan mamalia langka Pesut Mahakam,” ujarnya.
Ia menambahkan, aksi tersebut diharapkan dapat menumbuhkan kesadaran masyarakat akan bahaya sampah plastik bagi kelangsungan hidup pesut Mahakam.
“Sampah plastik adalah ancaman serius bagi kehidupan pesut. Melalui kegiatan ini, kami ingin mengingatkan bahwa menjaga sungai berarti menjaga kehidupan,” kata Alimin.
Menariknya, kegiatan ini juga melibatkan anak-anak desa. Mereka ikut turun ke sungai untuk memungut sampah sambil belajar mencintai alam melalui tindakan nyata.
“Kami ingin anak-anak tumbuh dengan kesadaran bahwa sungai bukan tempat membuang sampah, melainkan warisan yang harus dijaga,” tuturnya.
Bagi warga Desa Pela, Sungai Mahakam bukan sekadar sumber air dan penghidupan, melainkan simbol keharmonisan antara manusia dan alam. Di perairan inilah pesut Mahakam hidup, berkembang biak, dan menjadi daya tarik wisata alam yang membanggakan. Dengan menjaga kebersihan sungai, masyarakat berharap ekosistem tetap lestari dan bisa diwariskan kepada generasi berikutnya.
“Menjaga sungai berarti menjaga masa depan,” demikian pesan yang terus dipegang warga Pela. Kalimat sederhana itu kini menjadi semboyan dalam setiap langkah mereka menjaga kelestarian Sungai Mahakam, agar pesut Mahakam tetap hidup berdampingan dengan manusia di bumi Kalimantan.