src="https://news.google.com/swg/js/v1/swg-basic.js"> Wagub Kaltim: Desa Wisata Jadi Ujung Tombak Estetika IKN dan Penggerak Ekonomi Baru

Wagub Kaltim: Desa Wisata Jadi Ujung Tombak Estetika IKN dan Penggerak Ekonomi Baru

2 minutes reading
Friday, 12 Sep 2025 13:57 25 gleadis

HEADLINEKALTIM.CO, SAMARINDA – Wakil Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim) Seno Aji menegaskan desa wisata memiliki peran strategis sebagai penunjang estetika Ibu Kota Nusantara (IKN) sekaligus motor penggerak ekonomi baru di daerah.

“Kami yakin dan percaya setelah era kayu selesai, berganti era batu bara, lalu era kelapa sawit, setelah itu tentu saja kita harus mempersiapkan ekonomi baru, ekonomi kreatif, yang di antaranya adalah tempat wisata,” ujar Seno Aji saat membuka Jambore Desa Wisata di Samarinda, Kamis (11/9/2025) malam.

Menurut Seno Aji, Kaltim dianugerahi kekayaan alam yang melimpah, mulai dari hasil tambang, potensi darat, hingga kelautan. Namun, ia menekankan bahwa potensi tersebut perlu diimbangi dengan pengembangan pariwisata berkelanjutan sebagai persiapan menghadapi masa depan.

Ia menilai, pengembangan desa wisata semakin penting seiring perpindahan ibu kota negara yang akan mendatangkan ratusan ribu penduduk baru ke Kaltim. Kehadiran aparatur sipil negara (ASN) dan pekerja di IKN dipastikan menciptakan kebutuhan destinasi rekreasi alternatif selain pusat perbelanjaan pada akhir pekan.

“Ini peluang besar yang harus ditangkap oleh setiap desa yang memiliki potensi,” katanya.

Wagub menegaskan keberadaan desa wisata akan memberikan dampak ekonomi nyata bagi masyarakat. Kehadiran wisatawan diprediksi mendorong tumbuhnya Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) serta menghidupkan produk ekonomi kreatif dan kerajinan lokal.

Ia berharap Kaltim dapat mencontoh kesuksesan Bali dalam mengelola potensi pariwisata secara profesional sehingga desa wisata benar-benar menjadi daya tarik unggulan.

Untuk mewujudkan hal itu, Seno Aji menekankan pentingnya sinergi lintas sektor. Pemerintah daerah, kelompok sadar wisata, akademisi, hingga praktisi pariwisata didorong bekerja sama dalam mengembangkan sektor ini.

Selain itu, ia juga meminta perusahaan tambang dan perkebunan agar menyalurkan program tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) bagi pengembangan desa wisata di sekitar wilayah operasinya.

LAINNYA