HEADLINEKALTIM.CO, SAMARINDA – Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur bersikap berhati-hati dan tidak ingin gegabah mengizinkan sekolah untuk kembali melakukan belajar mengajar tatap muka di sekolah.
Hal ini mengingat beberapa wilayah di Kaltim masih menjadi zona merah dan terjadi penyebaran Covid-19.
Selain itu, kemampuan sekolah untuk menjalankan belajar tatap muka tak merata dalam mencegah penularan Covid-19.
“Masalahnya, ada pihak tertentu yang bisa mengatasi dengan baik tapi ada sekolah-sekolah tertentu tidak mungkin bisa mengatasi dengan baik, dalam proses (belajar mengajar) tatap muka,” kata Wakil Gubernur Kaltim Hadi Mulyadi.
Kegiatan belajar mengajar saat ini dalam pemikiran pribadi Hadi, bisa saja dilakukan dengan bergantian dan terjadwal sesuai syarat dari Satgas Covid-19.
“Kalau saya, mungkin perlu di mix saja. Mungkin ada hari-hari tertentu, mungkin jumlahnya terbatas, mungkin kalau sudah dirapid tes semua, bisa diatur dengan baik,” jelasnya.
Namun, Pemerintah Provinsi akan menunggu instruksi dari Pemerintah Pusat untuk pastinya waktu yang tepat melaksanakan proses belajar mengajar tatap muka di sekolah.
“Kita menunggu dari Pemerintah Pusat lah, tidak boleh jalan sendiri,” ucapnya tersenyum.
Disinggung soal rekomendasi Dinas Kesehatan Kaltim terkait beberapa wilayah di Kaltim sudah menjadi zona kuning Covid-19, sekali lagi Hadi Mulyadi menekankan bahwa perubahan warna zona belum bisa menjadi tolak ukur pemerintah untuk mengizinkan sekolah tatap muka.
Menurutnya bersikap waspada dan hati-hati akan lebih baik. “Zona kuning ini kan masih fluktuatif, tidak bisa kita katakan kuning kah, tidak, karena bisa saja tiba-tiba jadi merah. Jadi harus waspada. Tapi insyaallah 2021 lah, kalau saya maunya 2021 sudah buka,” pungkasnya. (ADV)
Penulis: Ningsih