HEADLINEKALTIM.CO, SAMARINDA – Wakil Gubernur Kaltim Hadi Mulyadi mengatakan Pemprov telah mengutus Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Kaltim HM Sa’bani yang sekaligus sebagai Ketua TAPD untuk melakukan konsultasi dengan Kementerian Dalam Negeri (Kemdagri) terkait Proyek multiyears contract (MYC) yang hendak dimasukan di APBD 2021.
“Pak Setdaprov yang berangkat ke Kemendagri,” ucap Hadi Mulyadi, Kamis kemarin usai mengikuti menerima kunjungan kerja dari Ketua BKSAP DPR RI Fadli Zon.
MYC berupa proyek pembangunan Fly Over Muara Rapak Balikpapan dan RSUD AW Sjahranie sampai hari ini masih menjadi polemik antara Badan Anggaran (Banggar) DPRD Kaltim dengan Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) Provinsi Kaltim.
DPRD Kaltim menolak karena dianggap tidak memenuhi prosedur sedangkan Pemprov Kaltim bertahan meneruskan MYC tahun 2021
Wakil Gubernur Kaltim mengatakan konsultasi ke Kemendagri tersebut belum membuahkan hasil. “Belum ada hasil, hari ini baru ditemui,” akunya.
Disinggung soal batas waktu kesepakatan Kebijakan Umum Anggaran-Prioritas Plafon Anggaran Sementara (KUA-PPAS) untuk APBD tahun 2021 yang harus dilakukan sebelum akhir November 2020 ini, mantan legislator Senayan ini memastikan kesepakatan akan tetap dilakukan pada Senin, 30 November mendatang.
Hadi Mulyadi menegaskan bahwa apapun keputusan yang dikeluarkan oleh Kemendagri terkait konsultasi yang dilakukan oleh Ketua TAPD Provinsi Kaltim HM Sa’bani, pihaknya akan mengikuti aturan yang ditetapkan.
“Apapun keputusan di Kemendagri, tetap akan rapat KUA-PPAS lah. Tidak ada masalah,” ujarnya.
Seperti diketahui, terkait proyek multiyears contract (MYC) tersebut juga sebelumnya sudah dikonsultasikan oleh Tim Banggar DPRD Kaltim.
Dari konsultasi tim Banggar, Kemendagri dikabarkan menolak usulan dua proyek MYC karena berkas dan dokumen pendukung yang disertakan masih kurang. Akhirnya berdasarkan hal itu, DPRD Kaltim memutuskan untuk menunda proyek MYC untuk masuk di anggaran APBD tahun 2021.
Program MYC bila disetujui DPRD Kaltim, akan memakan anggaran senilai Rp 494,99 miliar mulai tahun 2021-2023. Dengan rincian, proyek Fly Over Rp 183,89 miliar dan RSUD AWS Rp 311,10 miliar. (ADV)
Penulis : Ningsih
Editor : Amin