28.7 C
Samarinda
Wednesday, November 6, 2024

Pemkab Kukar kucurkan Rp435 Miliar Untuk Infrastruktur Kota Bangun

HEADLINEKALTIM.CO, SAMARINDA – Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara (Pemkab Kukar) Kalimantan Timur, dalam dua tahun terakhir mengucurkan anggaran senilai Rp435 miliar untuk pembangunan infrastruktur dasar di Kecamatan Kota Bangun, demi kelancaran akses antardesa dan antarkecamatan.

Wakil Bupati Kukar Rendi Solihin di Tenggarong, Minggu mengatakan bahwa anggaran sebesar itu dikucurkan dalam dua tahun anggaran, yakni pada 2023 sebesar Rp365 miliar, kemudian pada 2024 ini dialokasikan senilai Rp70 miliar.

“Anggaran yang digelontorkan untuk Kecamatan Kota Bangun pada 2023 tersebut mampu terserap baik, yakni mencapai 95 persen baik berupa pembangunan infrastruktur jalan maupun jembatan, termasuk untuk kebutuhan dasar masyarakat seperti penerangan listrik, air bersih, pendidikan, hingga kesehatan,” ujarnya.

Sedangkan tahun ini yang dialokasikan Rp70 miliar juga masih berfokus pada infrastruktur jalan dan jembatan, terutama untuk memperlancar akses jalan pada 11 desa di kecamatan Kota Bangun.

“Ada pula untuk konektivitas infrastruktur antarkecamatan mulai dari Kota Bangun, Kembang Janggut, Poros Sebelimbingan, hingga Kecamatan Kenohan yang dianggarkan Rp11 miliar, termasuk Kecamatan Kota Bangun Darat juga dianggarkan sebesar Rp15 miliar,” ujarnya.

Ia menjelaskan bahwa pembangunan untuk memperlancar konektivitas antardesa dan antarkecamatan ini, dimaksudkan agar semua lokasi di Kutai Kertanegara dapat dengan mudah terhubung ke kabupaten lain, sehingga dapat mempercepat pertumbuhan ekonomi agar tujuan menyejahterakan masyarakat tercapai.

Ia menyatakan bahwa Program Kukar Idaman (Inovatif, Berdayasaing, dan Mandiri) yang hingga kini terus berjalan, memiliki 23 sub program dedikasi, salah satunya adalah berfokus pada pembangunan infrastruktur untuk konektivitas antarwilayah.

Konektivitas antarwilayah menjadi perhatian Pemkab Kukar, karena diyakini dengan adanya akses yang mudah dijangkau, maka hasil bumi dari petani setempat mudah diangkut ke luar daerah dengan harga layak, sedangkan komoditas yang dibutuhkan warga pun mudah didatangkan. (ANT)

- Advertisement -

LIHAT JUGA

- Advertisement -spot_img

TERBARU

POPULER