HEADLINEKALTIM.CO, TENGGARONG – Pemerintah Pusat sudah bersiap memulai Pembelajaran Tatap Muka (PTM) mulai Juli 2021. Soal ini, Gubernur Kaltim Isran Noor masih khawatir.
“Jangan dulu PTM sampai kondisinya benar-benar aman, ” tegas Isran, Senin 19 April 2021 saat meresmikan gedung tiga gedung SMA di Kutai Kertanegara.
Isran mengungkapkan, masyarakat jangan meremehkan virus Corona sekalipun kecil atau tidak terlihat. “Bahayanya luar biasa. Ini menjadi perhatian serius kita semua,” ujarnya.
Bagaimana dengan opsi PTM terbatas? Isran menilai ini tidak adil karena ada yang masuk ada yang tidak. Selain bisa kurang maksimal, dalam menyerap pelajaran, juga dapat menimbulkan iri hati satu sama lain.
Bagi dia, pembelajaran daring merupakan solusi yang tepat saat pandemi COVID-19. “Yang pakai pola pembelajaran daring bukan kita saja, semua negara menerapkan pembelajaran daring bagi muridnya, ” jelasnya.
Isran juga mengakui, terkadang pembelajaran daring tidak maksimal karena akses internet belum memadai. “Walau sarana masih terbatas, kita harus yakin mampu memaksimalkan pendidikan, ” jelasnya.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kaltim Anwar Sanusi mengamini apa yang disampaikan Isran. Sekalipun ada kebijakan PTM terbatas, kata dia, pihaknya akan mempertimbangkan berbagai aspek.
“Sudah apa belum, seluruh tenaga pendidikan di Kaltim divaksin COVID-19? Laporan yang saya terima, masih banyak yang belum divaksin, ” ucapnya.
Selain itu, kebijakan PTM juga mempertimbangkan rekomendasi dari satgas COVID-19 di masing-masing kabupaten dan kota. Jika penilaian Satgas masih zona merah, maka jangan sekali-kali ambil resiko.
“Sekolah juga harus tegakkan prokes secara konsisten, jangan pas ada pejabat datang, baru pakai masker dan siapkan hand sanitizer, setelah pejabat pulang tidak terapkan prokes, ” singgungnya.
Penulis: Andri
Editor: MH Amal
