src="https://news.google.com/swg/js/v1/swg-basic.js">
HEADLINEKALTIM.CO – Di balik setiap usaha yang sukses, seringkali terdapat kisah perjuangan yang menginspirasi. Begitulah cerita Eva Suriyah, seorang ibu rumah tangga dari Desa Surodadi, Jepara, yang telah membangun usaha UMKM kerupuk beras dengan nama merek Atlaas. Usahanya ini kini telah menginjak lima tahun, menjadi pilar ekonomi keluarganya, dan memberi dampak positif bagi komunitas lokal.
Eva Suriyah tidak memulai perjalanan bisnisnya dengan mudah. Sebelum merintis usaha kerupuk beras, Eva menjalankan bisnis konveksi di Desa Sendang. Namun, usaha konveksinya mengalami kebangkrutan, yang mengakibatkan kerugian finansial besar dan dampak mental yang cukup berat bagi dirinya dan keluarganya. “Saya mengalami kerugian yang tidak sedikit secara finansial. Mental kami juga hancur,” ujar Eva dengan nada penuh perasaan.
Setelah kebangkrutan tersebut, Eva dan keluarganya terpaksa kembali ke kampung halaman mereka di Desa Surodadi. Dalam keadaan terpuruk dan sedang mengalami sakit, Eva merasa bingung dan kehilangan arah. Namun, saat itulah muncul ide untuk memulai usaha makanan, sesuai dengan hobinya membuat makanan. “Berawal dari mencoba membuat kerupuk dan menjualnya ke tetangga sekitar rumah, produk kami ternyata disambut baik. Sayalah orang pertama yang menjual kerupuk beras di sini,” tambah Eva.
Berbekal dukungan dari suaminya dan semangat untuk bangkit, Eva memutuskan untuk serius mengembangkan usaha kerupuk beras. “Saya dibantu suami memasarkan kerupuk-kerupuk kami ke desa-desa lain,” kata Eva. Usaha ini semakin berkembang seiring dengan meningkatnya permintaan dari konsumen.
Saat permintaan meningkat, Eva menambah karyawan dan memperluas produksinya. “Kami sangat bersyukur atas perkembangan ini. Kami juga menambah variasi warna kerupuk kami agar tidak monoton,” ujarnya sembari tersenyum bangga. Inovasi ini membantu menarik lebih banyak pelanggan dan memberikan keunikan pada produk mereka.
Salah satu langkah penting dalam perjalanan bisnis Eva adalah peluncuran merek Atlaas. Nama ini diambil dari nama-nama saudara Eva yang telah memberikan dukungan besar dalam perjalanannya. “Mereka saudara-saudara saya sangat berjasa terhadap usaha bisnis ini. Maka saya dedikasikan merek yang saya buat ini untuk mereka,” ungkap Eva dengan penuh haru.
Melalui merek Atlaas, Eva tidak hanya menciptakan identitas untuk produknya tetapi juga menghormati kontribusi keluarga yang telah membantunya. Merek ini kini menjadi simbol dari kerja keras, dedikasi, dan dukungan yang mengarungi berbagai tantangan untuk mencapai kesuksesan.
Selain memberikan manfaat ekonomi bagi keluarganya, usaha kerupuk beras Atlaas juga memberikan dampak positif bagi masyarakat Desa Surodadi. Dengan menambah lapangan kerja dan mendukung perekonomian lokal, Eva dan timnya berperan penting dalam pembangunan komunitas mereka.
Eva Suriyah kini mengharapkan usaha kerupuk berasnya dapat terus berkembang dan memberikan manfaat yang lebih luas. “Kami berharap bisa terus mengembangkan produk kami dan memberi kontribusi positif bagi masyarakat,” tutup Eva dengan penuh harapan.
Tayang di suarabaru.id
Berita Terkini di Ujung Jari Anda! Ikuti Saluran WhatsApp Headline Kaltim untuk selalu up-to-date dengan berita terbaru dan Temukan berita populer lainnya di Google News Headline Kaltim