HEADLINEKALTIM.CO – Taubat adalah anugerah besar yang Allah SWT berikan kepada umat-Nya. Setiap kesalahan, baik yang disengaja maupun tidak, dapat menimbulkan dosa. Dosa berasal dari sikap, perilaku, atau perkataan yang jauh dari kebaikan. Namun, Allah SWT Maha Pengampun dan memberikan kesempatan kepada hamba-Nya untuk kembali ke jalan-Nya melalui taubat, sebagaimana dijelaskan dalam firman-Nya:
“Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung.” (QS. An-Nur: 31)
Meskipun demikian, kita tidak boleh terlena dan berpikir bahwa masih ada waktu panjang untuk bertaubat. Kematian datang tanpa peringatan, dan batas waktu pintu taubat itu sendiri memiliki akhir. Lalu, sampai kapan pintu taubat terbuka? Apakah ada tanda-tanda ketika pintu itu tertutup?
Dalam buku Hikmah dari Langit karya Ustadz Yusuf Mansur, disebutkan bahwa pada awalnya batas waktu pintu taubat ditetapkan cukup panjang, yakni hingga enam jam sebelum seseorang memasuki fase sekarat. Jika seseorang bertaubat dalam waktu tersebut, dosa-dosanya akan dihapus, dan ia berpeluang meninggal dalam keadaan husnul khatimah.
Namun, fakta menunjukkan bahwa banyak manusia masih memanfaatkan waktu tersebut untuk bermaksiat, sehingga mereka justru meninggal dalam kondisi su’ul khatimah. Atas dasar ini, Allah SWT mempersingkat batas waktu taubat menjadi sesaat sebelum kematian, bahkan mungkin hanya dalam hitungan menit.
Bahkan di detik-detik terakhir kehidupannya, beberapa manusia masih saja terjebak dalam dosa, seperti persoalan harta warisan. Misalnya, ada yang meragukan keadilan hukum Islam dalam pembagian harta waris (faraidh) dan malah membagi-bagikan hartanya sesuai keinginannya.
Sikap seperti ini tidak hanya menunjukkan keraguan terhadap hukum Allah, tetapi juga dapat menjerumuskan seseorang ke dalam kondisi su’ul khatimah. Sebab itu, Allah SWT mempersempit lagi batas waktu taubat hingga saat nyawa mencapai kerongkongan.
Tanda-Tanda Tertutupnya Pintu Taubat
Ketika malaikat maut mulai mencabut nyawa, prosesnya dimulai dari bagian bawah tubuh. Selama nyawa belum mencapai kerongkongan, seseorang masih memiliki kesempatan untuk bertaubat. Namun, saat nyawa sudah berada di kerongkongan dan nafas mulai tersengal-sengal, pintu taubat benar-benar tertutup. Pada saat itu, seseorang hanya bisa menyaksikan proses pencabutan nyawa yang penuh rasa pedih tanpa kesempatan lagi untuk memperbaiki dirinya.
Kita dianjurkan untuk senantiasa berdoa kepada Allah SWT agar diberikan waktu yang cukup untuk bertaubat sebelum pintu taubat tertutup. Doa juga menjadi cara terbaik untuk memohon husnul khatimah, di mana nyawa dicabut dengan lembut, seperti menarik rambut dari adonan kue—tanpa rasa sakit dan hanya berlangsung singkat.
Selain itu, marilah kita memohon agar Allah SWT menjauhkan kita dari su’ul khatimah dan memberikan kesempatan bertaubat sebelum tanda-tanda kiamat besar, seperti terbitnya matahari dari barat, yang menandakan pintu taubat telah tertutup untuk seluruh umat manusia.
Artikel Asli baca di Liputan6.com
Berita Terkini di Ujung Jari Anda! Ikuti Saluran WhatsApp Headline Kaltim untuk selalu up-to-date dengan berita terbaru dan Temukan berita populer lainnya di Google News Headline Kaltim
