23.2 C
Samarinda
Thursday, January 23, 2025
Headline Kaltim

Gus Miftah Mundur dari Jabatan Utusan Khusus Presiden Prabowo, Ini Alasan dan Harapannya untuk Bangsa

HEADLINEKALTIM.CO, YOGYAKARTA – Pendakwah terkenal Miftah Maulana Habiburrahman, yang lebih akrab disapa Gus Miftah, memutuskan untuk mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Utusan Khusus Presiden Prabowo Subianto untuk bidang Kerukunan Umat Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan. Keputusan ini disampaikan langsung oleh Gus Miftah dalam sebuah konferensi pers yang berlangsung di Pondok Pesantren (Ponpes) Ora Aji, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, pada Jumat (6/12).

Dalam konferensi pers tersebut, dengan suara bergetar, Gus Miftah mengungkapkan bahwa pengunduran dirinya bukanlah keputusan yang dipaksakan oleh pihak manapun. Sebaliknya, keputusan ini diambil setelah melalui pertimbangan yang matang, doa, serta introspeksi mendalam.

“Hari ini, dengan segala kerendahan hati dan ketulusan, dan dengan penuh kesadaran, saya ingin sampaikan sebuah keputusan yang telah saya renungkan dengan sangat mendalam. Setelah berdoa, bermuhasabah, dan istighfar, saya memutuskan untuk mengundurkan diri dari tugas saya sebagai Utusan Khusus Presiden bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan,” ujarnya.

Gus Miftah menjelaskan bahwa langkah ini bukanlah sebuah mundur atau titik akhir dalam perjuangannya, melainkan sebuah langkah awal untuk berkontribusi lebih luas bagi bangsa dan negara dengan cara yang lebih beragam dan sesuai dengan visi keagamaannya. “Keputusan ini bukanlah sebuah akhir ataupun langkah mundur, melainkan langkah awal untuk terus berkontribusi kepada bangsa dan negara dengan cara yang lebih luas dan beragama,” tambahnya.

Sebagai seorang pendakwah, Gus Miftah menegaskan bahwa pengabdian kepada bangsa dan negara bukan hanya terwujud dalam jabatan atau posisi tertentu. Ia percaya bahwa kontribusi bisa datang dalam berbagai bentuk, baik dari atas panggung dakwah maupun dalam kehidupan sehari-hari. Menurutnya, jabatan adalah sebuah amanah yang harus dijalankan dengan penuh tanggung jawab, dan suatu saat bisa saja harus dilepaskan demi kebaikan bersama.

“Seorang berjiwa kesatria pernah berkata kalau jabatan itu hanyalah titipan, sementara karena itu adalah satu sarana untuk berbuat kebaikan,” tuturnya. Gus Miftah juga menyampaikan rasa terima kasih yang mendalam kepada Presiden Prabowo Subianto atas kepercayaan yang diberikan kepadanya untuk menjabat sebagai Utusan Khusus Presiden.

“Saya seorang anak yang berlatar belakang dari jalanan yang bergaul dengan dunia marjinal, dunia premarisme, dan kebetulan telah diangkat derajat setinggi-tingginya oleh Bapak Presiden. Ini adalah anugerah yang luar biasa yang telah diberikan kepada saya melalui perantara Bapak Presiden Prabowo Subianto,” ucapnya dengan suara bergetar, sesekali terisak.

Dalam kesempatan yang penuh emosional itu, Gus Miftah juga memohon maaf kepada Presiden Prabowo dan seluruh masyarakat Indonesia jika dalam menjalankan tugasnya, ada hal-hal yang tidak sesuai dengan harapan. “Saya belajar menjadi seorang kesatria dari Bapak Presiden,” ucapnya sambil menahan tangis.

Tidak hanya itu, Gus Miftah juga menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh rakyat Indonesia. Ia mengakui bahwa sebagai manusia biasa, tidak luput dari kekhilafan, baik yang disengaja maupun yang tidak. “Sebagai manusia biasa, saya tidak luput dari kekurangan, kekhilafan, atau kesalahan yang saya perbuat baik yang disengaja maupun tidak. Saya mohon maaf dari lubuk hati yang paling dalam karena saya yakin kebenaran hanyalah milik Allah SWT,” ucapnya dengan tulus.

Keputusan pengunduran diri Gus Miftah datang setelah dirinya menjadi sorotan publik terkait sebuah video yang viral di media sosial. Dalam video tersebut, Gus Miftah terlihat mengolok-olok seorang penjual es keliling yang sempat hadir dalam acara pengajian di Magelang pada Senin (25/11). Aksi tersebut mendapatkan berbagai reaksi, baik dari pendukung maupun kritikusnya. Meski demikian, Gus Miftah memilih untuk tidak membiarkan kejadian tersebut mempengaruhi keputusan besar yang ia buat untuk mundur dari jabatannya.

Dalam pandangannya, momen tersebut menjadi refleksi pribadi untuk lebih berhati-hati dan terus memperbaiki diri. “Saya berharap dengan pengunduran diri ini, saya bisa terus berbuat baik di tempat lain, tanpa terikat oleh jabatan atau posisi tertentu,” tutupnya dengan penuh harap.

Artikel Asli baca di Antaranews.com

 

Berita Terkini di Ujung Jari Anda! Ikuti Saluran WhatsApp Headline Kaltim untuk selalu up-to-date dengan berita terbaru dan Temukan berita populer lainnya di Google News Headline Kaltim

- Advertisement -
Telah diverifikasi oleh Dewan Pers Sertifikat Nomor 1321/DP-Verifikasi/K/XI/2024

Populer Minggu Ini

Formasi CPNS 2025: Peluang Emas bagi Lulusan SMA

HEADLINEKALTIM.CO, JAKARTA - Seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS)...

Ekowisata Kampung Rotan Long Beliu, Perkuat Ekonomi Masyarakat Lokal

HEADLINEKALTIM.CO, TANJUNG REDEB - Ekowisata Kampung Rotan Long Beliu,...

Kemenag Kaltim Pastikan Kelancaran Ibadah Haji 2025: Dari Dokumen hingga Pembinaan Fisik

HEADLINEKALTIM.CO, SAMARINDA - Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Agama (Kemenag)...

Mayjen TNI Rudy Rahmat Nugraha Jabat Pangdam VI/Mulawarman, Tri Budi Jadi Sekjen Kemhan RI

HEADLINEKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Mayjen TNI Rudy Rahmat Nugraha resmi...

Penyebab Kebakaran Hutan Pacific Palisades di Los Angeles: Api Meluas, Ribuan Penduduk Mengungsi

HEADLINEKALTIM.CO, JAKARTA - Kebakaran hutan besar melanda distrik...

Tag Populer

Terbaru