HEADLINEKALTIM.CO, TENGGARONG – Badan Riset dan Inovasi Daerah (BRIDA) Kukar melakukan kajian dan pemetaan nilai norma sosial budaya (Sosbud) dengan menggandeng Universitas Gajah Mada Jogyakarta.

Kajian ini bertujuan mengantisipasi terjadinya pergeseran budaya lokal Kukar imbas pembangunan IKN Nusantara Kaltim. “Hari ini, kami lakukan seminar pendahuluan dulu,” sebut Kabid Sosbud BRIDA Kukar Tulus Sutopo pada Jumat 21 Juni 2024, di ruang kerjanya.

Tulus menambahkan, untuk periode penelitian antara Juni-Agustus 2024 dengan metode penelitian observasi, focus group discussion (FGD) dan wawancara. Sasaran objek penelitian meliputi tokoh adat, agama, paguyuban dan organisasi masyarakat.

“Wilayah yang diteliti meliputi tiga kecamatan, yaitu Muara Jawa, Samboja dan Samboja Barat,” ucap Tulus.

Perlunya dilakukan pemetaan norma sosbud, kata dia, disebabkan bakal terjadinya urbanisasi besar-besar ke IKN sehingga memicu percampuran penduduk baru dan lama. Ini beroptensi menciptakan budaya hibrid serta terjadi potensi pergeseran budaya asli.

Pada pelaksanaan penelitian di lapangan, lanjutnya, dilakukan identifikasi budaya asli dengan budaya potensial baru yang ada di tiga kecamatan tersebut, hingga melakukan inventarisasi budaya material.

BRIDA dan UGM juga sudah mendatangi Badan OIKN yang ada di Balikpapan dan Jakarta. “Kita tidak ingin seperti di Jakarta, budaya lokal Betawi semakin terpinggirkan,” sebutnya.

Tulus menyebut, jika penelitian terkait pemetaan norma sosbud bagi daerah Kukar selesai,  maka akan dilakukan penelitian lanjutan. “Tahun depan, kita lanjutkan penelitian terkait pelestarian budaya lokal Kukar, yang masuk wilayah IKN,” pungkasnya.(Andri)

Berita Terkini di Ujung Jari Anda! Ikuti Saluran WhatsApp Headline Kaltim untuk selalu up-to-date dengan berita terbaru dan Temukan berita populer lainnya di Google News Headline Kaltim