HEADLINEKALTIM.CO, SAMARINDA – Dua hari terakhir, angka kasus terkonfirmasi positif COVID-19 menurun. Data hari ini, Minggu 8 Agustus 2021, Dinas Kesehatan Provinsi Kaltim mencatat 1.576 kasus terkonfirmasi positif baru COVID-19, sembuh 1.705 kasus, dirawat 219 kasus dan meninggal 90 kasus.
Gubernur Kaltim Isran Noor mengatakan perkembangan ini masih sangat dinamis. “Dua hari terakhir, sedikit mengalami penurunan. Baik terkonfirmasi positif COVID-19, dan meninggal. Kami bahagia, tingkat kesembuhan lebih tinggi daripada terkonfirmasi positif. Mengenai yang dirawat juga menurun 2 hari terakhir ini, mudah-mudahan terus mengalami penurunan,” ucapnya saat menjadi narasumber di acara televisi swasta, Minggu 8 Agustus 2021.
Dikatakan mantan Bupati Kutim ini, dinamisnya kondisi penyebaran COVID-19 disebabkan beberapa faktor. “Persoalan meningkatnya, mungkin testing, tracing, treatment, jadi dilihat sekarang 1 banding 10 akhir-akhir ini semakin meningkat,” katanya.
Menurutnya, pelaksanaan PPKM level 3 dan 4 di Kaltim sangat efektif menurunkan kasus penularan COVID-19. Namun, dia terus mengingatkan Satgas COVID-19 dan masyarakat untuk selalu waspada.
“Sudah ada penurunan lumayan. Tapi kami tidak berani juga menjamin itu. Kami tetap waspada dan hati-hati. Koordinasi dengan pihak terkait, Forkopimda dan pemerintah kabupaten/kota untuk mengantisipasi hal-hal yang harus dilakukan dalam syarat pelaksanaan PPKM level 4 di Kaltim,” katanya.
“Di samping melakukan dan mengantisipasi di hulunya. Sebab, kalau tidak, maka penanganan di hilir dengan melengkapi obat-obatan, konversi tempat tidur ke ruang perawatan COVID, tentu akan sia-sia,” sambungnya.
Ditambahkannya, saat ini kondisi dan situasi penanganan pasien COVID-19 di rumah sakit lebih bisa terkendali. Bahkan, banyak ruang perawatan lowong.
“Sekarang lebih terkendali. Tempat tidur dengan adanya konversi ruang rumah sakit. Dulunya ruang bukan untuk perawatan COVID, sekarang dikonversi 40 persen. Selain itu pasien yang dirawat juga banyak yang sembuh. Jadi sekarang ada sekitar 65 persen terisi, sisanya masih cukup. Tapi bukan berarti sisanya ini memberi peluang bagi yang sakit. Tapi antisipasi adanya lonjakan,” terangnya.
Disinggung mengenai kelangkaan oksigen yang sempat terjadi di Kaltim, diakuinya, terjadi karena stok kurang. Namun, setelah dilakukan koordinasi bersama dengan Menteri Kesehatan, TNI dan Polri, sudah memenuhi kebutuhan.
“Alhamdulillah oksigen dalam minggu ini sudah terpenuhi. Kita sekarang ini sudah ada stok 65 ton oksigen dari Kementerian Kesehatan, bapak Presiden dari istana dan bantuan TNI-POLRI. Kaltim untuk Minggu ini aman,” tutupnya.
Penulis: Ningsih
Editor: MH Amal