HEADLINEKALTIM.CO, SAMARINDA – Pemerintah Provinsi Kaltim melalui Dinas Sosial menyiapkan anggaran santunan untuk ahli waris korban COVID-19 di Kaltim total sebesar Rp 40 miliar. Santunan yang akan diberikan setiap keluarga sebesar Rp 10 juta.
Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kaltim Agus Hari Kesuma mengatakan, saat ini pihaknya hanya menunggu instruksi dari Gubernur untuk menyalurkan santunan tersebut, sedangkan anggaran, telah disiapkan.
“Duit sudah ada, begitu sudah ada payung hukumnya, langsung kami sebar. Kalau tidak ada payung hukumnya, nanti kami “kehujanan”. Itu kan soal, berapa anggarannya, syaratnya apa saja. Dan soal syarat itu, sekarang sudah “digodok” oleh Biro Hukum Setdaprov Kaltim, karena uang yang keluar ada aturannya,” ujarnya saat ditemui headlinekaltim.co di ruang kerjanya.
Dia menyebut, setelah Peraturan Gubernur (Pergub) Kaltim resmi keluar, maka Dinsos Kaltim akan meminta masing-masing Dinsos Kabupaten/kota untuk melengkapi data-data yang dibutuhkan.
Terkait data yang diajukan Dinsos di 10 Kabupaten/kota di Kaltim, Agus Hari Kesuma mengaku telah menerima sebanyak 228 data yang telah selesai diverifikasi dan terbanyak dari Samarinda dan Balikpapan. Jumlah tersebut dipastikannya akan bertambah, seiring masih terjadinya penularan virus COVID-19 di Kaltim.
“Sekarang itu telpon, Kepala Dinas di kabupaten/kota juga tanya. Kemarin itu awalnya yang ambil sesuai persyaratan jumlahnya 335 orang, begitu kita validasi dan verifikasi tersisa 228 orang. Tapi jumlah ini bisa saja bertambah, pandemi COVID-19 masih terjadi,” katanya.
Santunan Anak Yatim Akibat COVID-19
Sementara itu, mengenai penyaluran santunan anak yatim akibat COVID-19, dikatakan Agus Hari Kesuma, prosesnya masih berlanjut dan secara bertahap akan diserahkan.
Hingga saat ini, jumlah anak yatim piatu akibat COVID-19 yang terdata di Dinsos Kaltim sebanyak 221 orang. Dipastikan Agus Hari Kesuma, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kaltim akan menjamin kehidupan dan pendidikannya hingga tingkat perguruan tinggi, tentunya sesuai persyaratan yang harus dipenuhi.
“221 ini hanya dari 6 kabupaten/kota. Untuk tahap pertama santunan diberikan tunai Rp 2 juta per anak. Selanjutnya, anak-anak ini akan di assessment untuk menerima bantuan jangka menengah. Yaitu, mereka harus dititipkan di panti milik pemerintah. Mereka akan dapatkan fasilitas sama dengan anak-anak lain, pendidikan, kebutuhan sehari-hari sampai liburan,” kata Agus Kesuma.
“Untuk jangka panjang, beasiswa perguruan tinggi. Ini diberikan bagi seluruh anak-anak, baik yang di panti maupun yang masih bersama keluarganya melalui program Beasiswa Kaltim Tuntas (BKT), karena data mereka kan sudah ada di Dinsos. Untuk anak-anak yang tidak dititipkan di panti, maka tidak akan mendapat jaminan biaya pendidikan mulai dari SD hingga SMA,” terangnya lagi.
Dikatakannya, Dinsos Kaltim tidak memiliki target jumlah penerima santunan anak yatim piatu akibat COVID-19 maupun santunan kematian akibat COVID-19.
“Tidak terbatas, berapapun jumlahnya akan diberikan,” kata Agus.
Dirinya kembali menjelaskan, alur masyarakat untuk mengurus bantuan santunan, baik ahli waris maupun anak anak yatim piatu akibat COVID-19.
“Syaratnya, akte kematian, surat keterangan dari kelurahan bahwa kerabatnya meninggal karena COVID-19 dan bawa Kartu Keluarga. Ini untuk memastikan, apakah betul mereka keluarga, anak atau istrinya. Semua berkas diajukan ke Dinsos masing-masing kabupaten/kota,” pungkasnya.
Penulis : Ningsih
